Di balik target pertumbuhan 5,4 persen, Indonesia masih menghadapi tantangan struktural. Ketimpangan distribusi pendapatan, kualitas pendidikan, hingga akses ke layanan kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah. Pertumbuhan yang tinggi tidak akan bermakna bila tidak inklusif.
Publik berharap agar RAPBN 2026 tidak hanya mengejar angka, tetapi juga memprioritaskan pemerataan. Kritik yang muncul adalah apakah kebijakan fiskal sudah cukup progresif dalam menjawab kebutuhan masyarakat bawah. Jika tidak, optimisme pertumbuhan bisa kehilangan makna sosial.
Refleksi terakhir adalah bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan keadilan sosial. Sebagaimana amanat konstitusi, tujuan pembangunan adalah kesejahteraan rakyat. Angka 5,4 persen bisa menjadi kebanggaan, tetapi harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penutup
Target pertumbuhan ekonomi 2026 sebesar 5,4 persen adalah cerminan optimisme sekaligus tantangan besar. Angka itu memberi arah bagi RAPBN, namun implementasinya akan menentukan seberapa kuat Indonesia bertahan di tengah badai global.
“Ekonomi yang tumbuh bukan sekadar angka, melainkan cermin kesejahteraan rakyat,” demikian pesan yang patut diingat. Pertumbuhan harus bermakna, bukan hanya di kertas laporan, tetapi juga di dapur setiap rumah tangga. Wallahu a'lam.
Disclaimer
Tulisan ini merupakan opini penulis berdasarkan analisis berita resmi. Tidak mewakili pandangan institusi mana pun.
Daftar Pustaka
- Rianti, Eva. (2025, 16 Agustus). Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,4 Persen pada 2026, Begini Asumsi Makronya. Republika. https://republika.co.id
- Kementerian Keuangan RI. (2025). Nota Keuangan dan RAPBN 2026. https://kemenkeu.go.id
- Badan Pusat Statistik. (2025). Laporan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025. https://bps.go.id
- Bank Indonesia. (2025). Asumsi Makro dan Stabilitas Rupiah. https://bi.go.id
- Kompas. (2025, 15 Agustus). Pidato Presiden dalam Sidang RAPBN 2026. https://kompas.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI