Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keselamatan Pekerja Lingkungan: Dari Galuga untuk Indonesia

12 Agustus 2025   14:49 Diperbarui: 12 Agustus 2025   14:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota kepolisian Bogor bawa korban longsor TPA Galuga ke RS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).(Dok. Polres Bogor)

Keselamatan Pekerja Lingkungan: Dari Galuga untuk Indonesia

"Perlindungan pekerja bukan sekadar prosedur, melainkan amanah kemanusiaan yang tak boleh diabaikan."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Pagi yang mestinya menjadi awal kerja seperti biasa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, berubah menjadi duka mendalam. Pada Senin, 11 Agustus 2025, Kompas.com melaporkan longsornya tumpukan sampah yang merenggut nyawa Agus Haris, seorang pegawai negeri sipil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. Di balik tragedi itu, terpampang potret risiko kerja yang kerap tersembunyi di balik layanan publik.

Berita tersebut menjadi relevan dan mendesak untuk dibicarakan, mengingat isu keselamatan kerja di sektor pengelolaan sampah sering kali luput dari perhatian publik. Padahal, pekerja lingkungan memikul beban penting: menjaga kebersihan kota dan keberlanjutan lingkungan. Kecelakaan di Galuga menjadi pengingat keras akan rapuhnya sistem keselamatan kerja jika tidak ditopang prosedur, teknologi, dan pengawasan yang memadai.

Penulis tertarik mengangkat peristiwa ini bukan semata karena tragedinya, tetapi juga karena makna sistemiknya bagi pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dari Galuga, kita diajak meninjau ulang kesiapan infrastruktur TPA, pelatihan pekerja, hingga keseriusan pemda menjalankan prosedur keselamatan. Tragedi ini bukan kasus tunggal, melainkan potret tantangan yang mengintai di berbagai daerah.

1. Tragedi Galuga: Lebih dari Sekadar Kecelakaan Kerja

Longsor di TPA Galuga bukanlah sekadar insiden teknis, melainkan alarm keras tentang manajemen risiko yang belum optimal. Agus Haris, korban yang telah lama mengabdi, tengah mengemudikan alat berat saat longsor terjadi. Kejadian ini memunculkan pertanyaan mendasar: apakah protokol keselamatan yang ada sudah cukup ketat dan ditegakkan?

Bencana di Galuga membuka mata kita bahwa keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi tanggung jawab sistem. Setiap lapisan manajemen, dari operator hingga pimpinan daerah, memegang peran penting dalam memastikan SOP berjalan tanpa kompromi. Kegagalan di salah satu titik dapat memicu tragedi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun