Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelita Bangsa di Ujung Negeri, Da'i Muda DDII Membakar Semangat Perubahan

10 Agustus 2025   12:51 Diperbarui: 10 Agustus 2025   12:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para dai DDII akan berdakwah di berbagai wilayah Indonesia. (Dok. Republika.co.id/Foto Istimewa)

Melalui pendidikan, masyarakat di daerah pedalaman diberi akses pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuka peluang kesejahteraan. Sedangkan pemberdayaan ekonomi mendukung kemandirian finansial dan mengurangi ketergantungan.

Ini sekaligus menjawab kritik selama ini bahwa dakwah cenderung terpisah dari kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat. Dengan pendekatan holistik, dakwah dapat menjadi kekuatan transformasi sosial yang berkelanjutan dan berdampak luas.

5. Harapan dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan bahwa apa yang ditanam para dai hari ini akan menjadi buah pada Indonesia Emas 2045. Ini merupakan visi jangka panjang yang membutuhkan konsistensi dan kerja keras dari seluruh elemen bangsa.

Harapan besar ditumpukan pada dai muda sebagai generasi penerus yang membawa energi segar dan inovasi dalam menjalankan tugas dakwah dan pembangunan. Mereka adalah ujung tombak penguatan umat dan pilar bangsa dari pinggiran.

Namun, tantangan ke depan tetap kompleks, termasuk perubahan sosial yang cepat, radikalisme, dan tekanan globalisasi. Oleh karena itu, dukungan sistemik dan pemantauan berkelanjutan menjadi kunci agar misi para dai sukses dan berdampak positif.

Penutup

Membangun peradaban dari pedalaman bukanlah tugas ringan, tetapi sebuah panggilan mulia yang menuntut kesungguhan, strategi, dan sinergi. Melalui pengiriman 225 dai muda DDII, kita menyaksikan langkah konkret membumikan dakwah sebagai instrumen pembangunan bangsa yang menyeluruh dan berkeadilan.

“Dai adalah pelita di tengah kegelapan, bukan hanya menerangi tetapi juga menghangatkan jiwa dan raga masyarakat.” Semangat ini harus terus dijaga dan dikembangkan agar Indonesia tetap kokoh dalam persatuan dan kemajuan. Mari kita dukung para dai sebagai agen perubahan yang menjadi manifestasi kebaikan bagi agama, bangsa, dan peradaban. Wallahu a’lam.

Disclaimer

Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi dan analisis. Pendapat yang disampaikan bersifat objektif dan berdasarkan sumber terpercaya. Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun