Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Ketika Adat Mewarnai Cinta, Darah Muda dan Luka yang Tak Selalu Diwariskan

7 Agustus 2025   18:44 Diperbarui: 7 Agustus 2025   18:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Terkadang bukan cinta yang gagal, tapi aturan yang terlalu kaku untuk membiarkannya tumbuh." (Dok. MJ Brigaseli)

Dalam konteks masyarakat kita hari ini, karakter ibu Nurdin mengajak kita untuk tidak memaksakan adat dalam bentuk yang stagnan. Karena dalam dunia yang terus berubah, adat pun perlu berjalan berdampingan dengan kasih dan akal sehat.

Keunggulan dan Kelemahan

Secara struktural, Darah Muda kuat dan terarah. Plotnya linear tapi kaya liku emosi. Dialognya reflektif dan bermakna.

Bahasa Adinegoro lugas, namun kadang terlalu formal. Beberapa bagian terasa repetitif. Meski begitu, tetap efektif menyampaikan pesan.

Unsur intrinsiknya terbangun kokoh. Tokoh-tokohnya berkembang dengan logis. Konflik tidak dipaksakan dan tumbuh alami.

Namun, penokohan Harun agak tipikal. Latar sosial kolonial belum tergarap maksimal. Padahal peluangnya besar untuk memperkaya konteks.

Penutup

Darah Muda bukan hanya roman lintas budaya. Ia adalah catatan sosiologis tentang bangsa yang sedang belajar mencintai dalam perbedaan. Dalam bayang-bayang kemerdekaan, ia menjadi kisah tentang jiwa yang ingin merdeka dari belenggu adat.

Novel ini mengajak kita untuk jujur pada hati, tanpa harus melawan akar. Karena yang perlu dilawan bukanlah adat, tapi tafsir yang memenjarakan cinta. Di tangan Adinegoro, cinta menjadi alat kritik yang paling manusiawi.

“Adat yang tak bisa berubah, hanya akan melahirkan generasi yang sakit dalam diam.” Novel ini, seperti Nurdin, akhirnya sembuh — oleh cinta, bukan oleh aturan.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun