Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Garuda Muda, Terbanglah Setinggi Mimpi Bangsa!

26 Juli 2025   19:45 Diperbarui: 26 Juli 2025   19:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garuda Muda, Terbanglah Setinggi Mimpi Bangsa!
“Ketika adu penalti menjadi takdir, keberanian dan ketangguhanlah yang berbicara.”

Oleh Karnita

Pendahuluan: Kebangkitan yang Menggema dari Gelora Bung Karno

Jakarta, 25 Juli 2025. Dalam atmosfer penuh ketegangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas U23 Indonesia menuliskan bab baru dalam sejarah sepak bola Asia Tenggara. Dalam laga semifinal Piala AFF U23 2025 yang diberitakan Kompas.com berjudul "Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!", Indonesia mengalahkan Thailand dengan dramatis, 7-6 melalui adu penalti. Momen ini bukan sekadar kemenangan, melainkan simbol perjuangan anak-anak muda Indonesia yang tak gentar menghadapi tekanan di level regional.

Alasan penulis tertarik mengangkat kisah ini bukan semata karena skor atau sorak sorai penonton. Ini tentang kerja keras kolektif, strategi yang matang, dan semangat juang yang melampaui taktik sepak bola. Garuda Muda tak hanya bermain bola, mereka sedang mempresentasikan semangat kolektif bangsa. Ketika lawan bermain keras dan peluang nyaris hilang, mereka tetap teguh, percaya, dan konsisten.

Di tengah tantangan regenerasi prestasi dan tekanan ekspektasi publik, kemenangan ini menjadi sangat relevan. Saat bangsa ini masih bergulat dengan isu-isu ketimpangan talenta muda di berbagai sektor, Garuda Muda justru menunjukkan bahwa anak-anak muda Indonesia sanggup menjawab tantangan zaman. Inilah cerminan bahwa kemenangan bukan hadir dari keajaiban, melainkan dari perencanaan, keberanian, dan kekompakan.

Adu Strategi: Antara Taktik dan Mental Baja

Pertandingan Indonesia vs Thailand bukan hanya duel fisik dan teknik, tapi juga duel strategi antar pelatih. Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U23 Indonesia, terbukti mampu membaca permainan dengan cermat. Ia tak panik ketika tim tertinggal, tetap sabar menyusun momentum, dan membuat perubahan penting di waktu krusial. Penempatan Jens Raven sebagai ujung tombak terbukti tepat, dengan satu gol krusial yang menyamakan kedudukan.

Di balik itu, Thailand menerapkan permainan keras, menguji fisik dan mental pemain Indonesia. Namun, Garuda Muda tidak terpancing. Mereka tetap menjaga disiplin permainan meski harus jatuh bangun. Ini menunjukkan kedewasaan bermain yang sudah melampaui usia mereka.

Laga ini juga mengingatkan publik bahwa strategi bukan soal formasi semata. Strategi adalah keberanian mengambil keputusan dalam tekanan. Vanenburg dan timnya sukses menanamkan mental baja pada anak asuhnya—mental yang tak runtuh meski tertinggal, tak ciut meski dikepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun