Ia belajar dari para aktivis kampus yang aktif bermusyawarah dan menerjemahkannya ke dalam konteks RT. Pendekatan ini menjadi jembatan antara teori dan praksis, antara idealisme dan realitas lapangan. Sahdan membuktikan bahwa menjadi warga yang baik sama pentingnya dengan menjadi mahasiswa yang unggul.
Inilah integrasi antara pendidikan dan pengabdian yang nyata. Ia menolak dikotomi kampus dan masyarakat, sebaliknya memilih menjadi agen perubahan langsung di lingkungan terdekat.
5. Politik dan Masa Depan: RT sebagai Batu Loncatan
Menjadi Ketua RT bukan akhir dari perjalanan Sahdan. Ia mengungkapkan cita-citanya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Visi ini bukan angan kosong. Kepemimpinan mikro di tingkat RT menjadi panggung awal untuk menguji integritas, memahami dinamika sosial, dan membangun basis kepercayaan.
Pilihan jurusan Teknik Industri mencerminkan pendekatan pragmatis: memahami sistem, efisiensi, dan manajemen usaha. Namun, untuk jenjang S2, ia berencana menekuni ilmu politik---strategi yang logis bila ingin menapaki jenjang struktural lebih tinggi. Ini menunjukkan orientasi jangka panjang yang matang: dari kerja sosial ke kerja struktural.
Lebih dari itu, ia berharap perjalanannya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. Bahwa kerja nyata di masyarakat bisa menjadi ruang belajar politik yang bersih dan fungsional, sebelum terjun ke politik formal yang penuh kepentingan.
Penutup: Muda, Bekerja, dan Bermanfaat
Kisah Sahdan bukan sekadar cerita inspiratif. Ini adalah narasi korektif atas cara kita memandang anak muda dan struktur RT. Ia menunjukkan bahwa perubahan tidak harus menunggu jabatan tinggi atau usia matang. Mulai dari RT pun bisa menata peradaban baru: transparan, adil, dan inklusif.
Seperti kata Sahdan, "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama." Dan mungkin dari tangan-tangan muda seperti inilah, Indonesia akan lahir kembali dengan wajah yang lebih jujur dan berpihak. Wallahu a'lam.Â
Daftar Pustaka:
Republika.co.id. (14 Juli 2025). Mahasiswa UMJ Jadi Ketua RT di Usia 19 Tahun, Gen Z Juga Bisa Kerja Nyata di Masyarakat.