Mohon tunggu...
Mbedah Alam
Mbedah Alam Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Kutubut Turost

Mbedah Alam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Delima Keberkahan

24 April 2019   09:47 Diperbarui: 24 April 2019   09:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari http://ceritarakyatnusantara.com

jawaban yang terdengar dari pemilik buah delima ternyata tidak sesuai dengan harapan imam Idris karena ia harus menmbah lagi delapan tahun menjadi penggembala untuk mendapatkan keikhlasan tersebut.

sungguh harga yang sangat mahal dari sebuah kejujuran dan keikhlasan serta keridloan, tapi apa boleh buat, imam Idris telah bersikeras untuk memperoleh kehalalan dari buah delima tersebut walaupun ia harus mengorbankan waktu yang sangat lama dengan menjadi seorang penggembala kambing, Subhanallah!!!!.... 

mulailah imam Idris mneggembla keesokan harinya dengan hitungan delapan tahun yang akan datang, hari-hari telah berlalu, minggu berganti bulan, bulan berubah hitungan menjadi tahun, sinar rembulan silih berganti dengan sinar matahri, daun-daun yang tumbuh bersemi kembali rontok dimusim kemarau, iklim dingin berubah menjadi panas, dan semua telah berputar menjadi sebuah rotasi dan keteraturan alam. pergantian demi pergantian seluruh kondisi dan situasi telah dialami oleh imam Idris hingga delapan tahun untuk memperoleh sebuah keikhlasan, ya sebuah kalimat yang ringan diucapkan tapi sungguh berat mendaptkannya. 

kini telah tiba saat berbahagia bagi imam Idris karena sudah delapan tahun ia menunaikan kewajiban menjadi penggembala kambing, kembali ia menghadap si pemilik buah delima tersebut. 

tapi kini ia dengan perasaan yang penuh kekhawatiran dan kerisauan dalam hatinya; mungkinkah aku masih akan dihukum dengan menambah jumlah hari atau bulan atau tahun lagi?, atau mungkin dengan bentuk hukuman yang lain? ataukah aku akan di berikan keikhlasan tapi dengan tidak boleh meninggalkan tempat ini?  dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dalam hatinya. 

kemudian ia melangkahkan kaki dengan menyebut asma Allah...Bismillahirrohmaanirrohiim...ujarnya dalam hati berbarengan dengan mulutnya... dengan hati bergetar dan jantung berdegup cepat ia memberanikan diri mengetuk pintu rumah sang pemilik buah delima;


" assalamualaikum ........, salamnya. 

"alaikum salam warohmatullahiwabarokatuh...". terdengar sebuah jawaban salam yang menyejukkan pendengarnya..

"silahkan masuk anakku...ada apa dengan dirimu kok kelihatannya risau sekali?? tanya sang pemilik  buah dan delima dan kambing. 

"maaf syeh, ini adalah hari  terahir dari delapan tahun yang tuan janjikan kepada saya untuk memberikan keikhlasan dari buah delima yang saya makan 11 tahun yang lau...".

"mohon ijin saya diberikan keikhlasan dari perbuatan saya dan saya ingin pulang karena telah selesai menjalankan titah syeh.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun