Mohon tunggu...
Karman Mustamin
Karman Mustamin Mohon Tunggu... profesional -

Achieved a certificate from Jim Russell Racing Drivers School (JRRDS) at Donington Park, in 1993 and held a single seated racing drivers licensed from Royal Automobile Club (RAC), UK.\r\nFounder Smart Driving Institute (SDI). SDI particularly motivating and learning to the road user how to come as a low risk drivers and also develop their driving behavior.\r\nFollow me on twitter: @karman_mustamin

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

10 Mitos Salah Kaprah Tentang Mobil

18 September 2011   10:50 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 41250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

9) Mobil Eropa unggul aspek keamanan dan keselamatannya. Ini pemahaman yang tidak lagi benar. Pasalnya, mobil-mobil modern sekarang dilengkapi fitur keamanan dan keselamatan standar yang nyaris sama. Kalau ada perbedaan, lebih karena alokasi penjualan produk dimaksud pada suatu negara yang belum mementingkan tingkat keselamatan yang tinggi.

Memang, ada juga beberapa fitur keselamatan yang menjadi ciri khas sebuah produk, namun prinsip kerjanya dengan fitur keselamatan di produk lain sebenarnya sama. Perbedaan, biasanya pada soal penamaan. Jadi, jangan terkecoh.

10) Mobil kaleng kerupuk, wajar jika harganya murah. Ada istilah kaleng kerupuk, tentu karena kita sering melihat sebuah mobil yang terlibat tabrakan ringsek tidak berbentuk. Kondisi kasat mata itu, meninggalkan kesan bahwa mobil dimaksud tentulah buruk aspek safety-nya.

Sekarang ini, banyak produk mobil, terutama dari Eropa yang beberapa komponennya tidak lagi dibikin dari bahan logam. Misalnya di bagian bumper dan bonnet (tutup kap mesin). Tapi tidak lantas karena bahan yang digunakan yang tentu lebih lunak dari logam, mobil dimaksud memiiki tingkat keamanan yang rendah.

Teknologi crumple zone, justru menuntut pemakaian bahan yang lunak, rapuh dan mudah remuk bila terjadi tabrakan. Tujuannya tak lain, agar energi dari benturan yang terjadi bisa terserap atau diredam sehingga impact-nya menjadi kecil pada penumpang.

Bila dilihat dari rancang bangun, sebuah mobil dibangun dalam tiga bagian utama (three boxes). Bagian depan dan belakang, dibuat rapuh dan mudah remuk untuk tujuan peredaman. Sedangkan bagian tengah yang berisi penumpang, dirancang dengan konstruksi yang kuat.


Ironisnya, beberapa pemilik mobil, khsusnya dari jenis MPV yang justru menambahkan aksesori berupa bumper dati bahan besi. Maksudnya, tentu agar bagian belakang atau depan mobilnya tidak remuk bila bertabrakan dengan mobil lain. Jelas, ini sebuah kekeliruan. Karena batang besi yang dipasang, justru mencegah crumple zone bekerja. Energi benturan tidak lagi terserap sehingga menghasilkan impact yang besar dan meningkatkan potensi cedera pada penumpang.

Jadi, mobil yang sosoknya remuk dan kita sebut kaleng kerupuk, sesungguhnya bisa lebih aman. Industri otomotif yang mengaplikasi standar keselamatan tinggi pada produknya, justru tidak lagi memakai kaleng. Tapi, boleh jadi mengaplikasi kerupuk kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun