Pembuatan kebijakan harus memastikan tersedianya prasarana, fasilitas, dan pendukung budaya bersepeda, menandakan adanya kesungguhan dalam upaya mengurangi emisi untuk menanggulangi dampak krisis iklim.
Saat ini, agenda yang dilakukan G20 di sektor transportasi, presidensi lebih mengarahkan ke kendaraan listrik, padahal proses terwujudnya kendaran listrik itu memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 15 sampai dengan 20 tahun, itu pun kalau semua produksi mobil baru adalah mobil listrik. Selama rentang waktu tersebut kerusakan bumi terus berlangsung.
Kendaraan listrik tidak sepenuhnya bebas emisi, tapi yang lebih penting adalah problem perkotaan seperti kemacetan, polusi udara, poluis suara, kematian akibat kecelakan di jalan, dan terus meningkatnya resiko kesehatan akibat gaya hidup malas bergerak.
Dan sepeda adalah pilihan rasional sebagai solusi terbaik dalam mengurangi emisi dengan cepat dan efektif, sebagai sarana mobilitas yang efesien minimal untuk jarak yang pendek, bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga.
Itulah kenapa, Â belakangan B2W begitu rewel bahkan terkesan cari perhatian terkait kritisnya terhadap G20, yang presidensinya dipercayakan kepada Indonesia. Â Bahkan terus membuat gerakan dalam rangka #g20pahamsepeda.
Mari bersepeda, karena bersepeda itu baik. Lawan malas bergerak dan ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil.
Saatnya beralih ke energi terbarukan untuk bumi menjadi lebih baik. Â