Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalaman Menjadi Relawan Peduli HIV-AIDS

1 Desember 2021   19:53 Diperbarui: 2 Desember 2021   15:16 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"'Letakanlah tanganmu di atas bahuku, biar terbagi beban itu dan tegar dirimu. Di depan sana cahaya kecil 'tuk memandu, tak hilang arah kita berjalan menghadapinya"

SALAH satu bait lagu yang dipopulerkan oleh Katon Bagaskara featuring Ruth Sahanaya bertajuk Usah Lara Sendiri tersebut menjadi spirit bagi para relawan kemanusian terutama relawan pendamping bagi orang-orang yang tidak berdaya karena bencana, korban kekerasan, penyakit dan sebagianya.

Wabil khusus bagi para relawan apa yang disebut dengan OHIDA yaitu Orang yang Hidup dengan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) atau mereka dengan sukarela mendampingi para ODHA tanpa rasa takut terlular, dengan harapan bisa memberdayakan ODHA untuk senantiasa tidak putus asa, tetap semangat menjalani kehidupan, dan sekaligus sebagai teman curhat.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan dalam tubuh sehingga di dalam tubuh terjadi infeksi dan meyebabkan terjangkitnya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome' (AIDS) yaitu sekumpulan penyakit akibat berkurangnya sistem kekebalan tubuh. Virus tersebut sangat menular, ditularka secara kontak  langsung melalui darah dan sperma.

Salah satu penularan HIV adalah dari jarum suntik terutama bagi para pengguna narkoba yang biasanya saling berbagi dengan satu jarum oleh beberapa pemakai dan tanpa disadari salah seorang diantaranya sudah terjangkit virus tersebut.

Konon, di Negara kita jumlah penderita HIV AIDS didominasi oleh para pengguna narkoba sejak mulai kedatangannya ke negeri  kita di era 90an. Pemerintah kemudian melakukan penanganan dengan membentuk KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dengan melalukan kampanye pencegahan dan pemahalam kepada masyarakat akan penyakit tersebut.

Kondisi tersebut juga telah menumbuh kembangkan berbagai elemen masyarakat yang peduli dengan HIV AIDS dengan membentuk lembaga, konsen grup, forum, yayasan dan sebagainya. Selain mengulirkan program gerakan kampanye penanganan, pencegahan dan pemahamana tentang HIV AIDS , beberapa sebagai tempat pendampingan dan pemberdayaan para penderita.

Fitrah Community

Dalam kesempatan topik pilihan HIV AIDS 2021 kali ini saya akan bercerita pengalaman menjadi aktivis peduli HIV Aids dan NARKOBA, saat tengah aktif di wadah Taruna Karya (Tarka) atau Karang Taruna unit dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004. Merupakan tarka unit Rukun Tetangga di mana saya dulu lahir dan tinggal.

Periode tahun tersebut juga merupakan masa tinggi-tinggi nya para pengguna narkoba terutama kaum muda dan  kasus yang terjangkit HIV AIDS , termasuk di daerahku, selain pemakai juga banyak para pengedar dan bandar.

Beberapa rekan di karang taruna diluar sepengetahuan saya dan rekan lainnya telah tererumus dalam penyalahgunaan narkoba. Sebut saja 4 sekawan, usianya masih muda-muda jauh dari saya, mereka secara sembunyi-sembunyi menggunakan narkoba, sesekali narkoba yang pakai jarum suntik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun