Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Proteksionisme "Dalam Negeri", TKDN dengan Polemiknya

12 April 2024   17:38 Diperbarui: 21 April 2024   08:30 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik 1: Pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah industri manufaktur Indonesia, 1965–2015. Sumber: Paper The Indonesia Economy

Kondisi kualitas produksi intermediate goods Indonesia tidak sebaik dengan negara yang memiliki tingkat research and development yang baik, sehingga  perlu ada proses selektif dari pemberlakuan kebijakan TKDN. 

Ilustrasi: Kanopi FEBUI
Ilustrasi: Kanopi FEBUI

Pemberlakuan kebijakan yang tidak selektif dan cenderung restriktif justru hanya membuat produktivitas industri menjadi terhambat. Di sisi lain, adanya TKDN akan menyebabkan terjadi peningkatan biaya yang menyebabkan penyesuaian harga pasar (Ing & Grossman, 2023). 

Secara empiris, pemberlakuan kebijakan sertifikasi TKDN menurunkan output perusahaan sebesar 0,27 persen dan juga menurunkan produktivitas output perusahaan sebesar 0,39 persen (CSIS, 2023)

Bila kita berkaca pada kasus negara lain, mereka yang pernah menetapkan kebijakan serupa ialah negara Australia dengan industri manufaktur otomotif. 

Pada tahun 1960 hingga 1980, kebijakan perlindungan industri otomotif Australia mencapai tingkat yang cukup tinggi, perlindungan industri otomotif melalui persyaratan konten lokal mengakibatkan biaya produksi tinggi, sehingga memberikan dampak negatif terhadap perekonomian (Pursell, 2001). 


Maka dari itu, perlu adanya proses selektif dari kemampuan adaptabilitas industri. Produktivitas sektor industri akan menurun seiring dengan peningkatan biaya jika adaptabilitas industri tidak mampu memenuhi persyaratan konten. 

Pengalaman industri otomotif Australia memberikan pelajaran tentang biaya tinggi dari kebijakan perlindungan industri yang cukup restriktif dan kurang mempertimbangkan skala produksi.

Memetakan Kembali Kebijakan ‘Anti Deindustrialisasi’

Nampaknya kebijakan TKDN masih memiliki ketidakjelasan objektif, dalam menghadapi kompleksitas ekonomi dan kapabilitas industri Tanah Air. Kebijakan TKDN yang berlaku multisektoral nampaknya tidak melihat dari adanya kapabilitas industri untuk mengikuti kebijakan tersebut.

Indonesia perlu limitasi waktu untuk cermat dengan kemampuan komparatif yang dimiliki, tidak semua sektor harus jadi primadona ekspor dan mewujudkan pandangan “merkantilis” pemerintah, rasanya terlalu naif untuk memaksakan hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun