Ketiga revolusi di Amerika, Prancis, dan Rusia sekilas tampak serupa sebagai gerakan rakyat melawan status quo. Namun, Revolusi Amerika lebih bersifat perjuangan koloni untuk kemerdekaan dan perluasan penguasaan sumber daya, terutama tanah. Mereka ingin memperluas wilayah koloni yang dibatasi oleh kebijakan Inggris.
Revolusi Prancis dan Rusia memiliki kesamaan dalam hal ketidakadilan sosial, penindasan terhadap rakyat, dan ancaman kelaparan. Ketiganya juga memiliki pola yang sama: pengenaan pajak berat di tengah krisis keuangan negara, tanpa transparansi dan keadilan dalam penggunaannya.
Dampak revolusi adalah perubahan struktural dari sistem monarki ke republik, memberi rakyat akses politik dan ekonomi. Namun, hasil jangka panjangnya tidak selalu stabil. Revolusi Prancis dibajak oleh Napoleon yang mengangkat diri sebagai kaisar, sementara cita-cita Lenin di Rusia tergantikan oleh kediktatoran Stalin. Meski demikian, revolusi tetap menjadi bukti bahwa kekuasaan absolut dapat dijungkirbalikkan oleh kehendak rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI