Mohon tunggu...
Uwes Fatoni
Uwes Fatoni Mohon Tunggu... Relawan - Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia

Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia. Pernah mengunjungi Amerika Serikat sebagai visiting Researcher di (UCSB (University of California at Santa Barbara) Amerika Serikat. Pengalaman menunaikan ibadah Haji Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hawaii: Negeri Pelangi yang Cinta Indonesia

4 April 2014   00:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07 7192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, UHM juga memiliki pakar-pakar kajian Indonesia yang ternama, Banyak antropolog yang melakukan riset di Indonesia berasal dari kampus ini. Demikian juga banyak alumninya yang melakukan riset tentang Indonesia termasuk yang cukup terkenal Stanley Ann Dunham. Anda pasti mengenal nama ini. Ya, Ann Dunhamm adalah ibu Barrack "Husein" Obama, Presiden Amerika saat ini. Ann adalah pakar antropolog pedesaan. Ketika kuliah di UHM penelitian disertasinya tentang Pendekar-Pendekar Besi Nusantara dengan Kajian Antropologi tentang Pandai Besi di Indonesia. Ann juga pernah lama tinggal di Indonesia terutama setelah menikah dengan Lolo Soetoro, ia membawa serta Obama untuk tinggal di daerah Menteng. Ann pernah tinggal di Indonesia selama kurang lebih 20 tahun (1968-1988) untuk bekerja di beberapa lembaga internasional cabang Indonesia seperti ILO, USAID, Ford Foundation. Ia memiliki pengalaman langsung ikut terjun melakukan pelatihan-pelatihan pada masyarakat dan karyawan di tujuh provinsi di Indonesia.

Salah seorang anak Ann hasil pernikahan dengan Lolo Soetoro adalah Maya Soetoro-Ng. Ia mengikuti jejak ibunya kuliah di UHM dan sekarang menjadi pendidik di sana. Maya saat ini adalah  Assistant Professor di Fakultas Pendidikan College of Education  University of Hawai'i Manoa. Kabarnya hari Sabtu besok (5/4) Maya akan mengadakan acara di UHM untuk kegiatan anak-anak yang terbuka untuk umum.

Melihat begitu kuatnya tradisi kajian Indonesia di Hawaii, maka sudah sepatutnya pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada kampus negeri pelangi ini dengan melakukan kerjasama dalam pendidikan sehingga banyak mahasiswa Indonesia yang bisa kuliah di sini dan melanjutkan studi tentang kajian Indonesia. Kalau saja pemerintah bisa bekerja sama dengan UHM dan EWC, maka biaya kuliah mahasiswa Indonesia bisa setengahnya seperti yang didapatkan oleh mahasiswa dari Aceh di atas.

Saya merasakan cinta yang sangat dalam di Hawaii ini pada Indonesia. Karena di sini Bahasa Indonesia dikuasai dan banyak digunakan oleh para pakar kajian Indonesia. Mereka bangga dengan penelitiannya tentang Indonesia. Mereka saja bangga untuk meneliti Indonesia, tentu generasi muda Indonesia harus lebih bangga lagi untuk meneliti negaranya sendiri.

Mahalo (Terima kasih)

Honolulu, 3 April 2013, jam 00.55 Waktu Hawaii

(Tulisan ini sebagai hadiah ulang tahun bagi diri saya sendiri. Ini adalah tulisan serial pengalaman saya  tinggal di Amerika, tepatnya di University of California Santa Barbara, (UCSB) California, USA, sebagai Visiting Research Scholar di Orfalea Center Global and International Studies selama Januari - April 2014. Saya pernah berkunjung ke Kota New York, Washington DC dan sekarang di Hawaii Honolulu)

Baca juga :

Kontribusi Umat Islam pada Amerika

Dakwah di Amerika Serikat

8 Pekerjaan yang tidak Akan Ditemukan di Amerika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun