Seri 49: Kota Gema Bisikan dan Sang Penjaga Narasi
Setelah menyatukan tiga benua, Haruka tiba di Kota Gema Bisikan. Di sini, setiap kata yang diucapkan tidak pernah pudar, melainkan terus bergema di udara, menciptakan kekacauan dan kebingungan. Penduduknya telah berhenti berbicara, takut kata-kata mereka akan menambah kekacauan.
Penduduk kota menjelaskan bahwa masalah ini dimulai ketika Sang Penjaga Narasi muncul. Makhluk ini adalah entitas yang sangat kuat yang bertugas untuk mengabadikan setiap cerita dan kenangan di kota. Namun, ia menjadi terlalu posesif. Ia mengunci semua cerita dalam sebuah labirin gema, membuatnya terus berulang tanpa makna, menciptakan kekacauan di seluruh kota. Sang Penjaga Narasi ini tidak jahat, tetapi ia takut cerita-cerita itu akan dilupakan.
Haruka menyadari bahwa ia tidak bisa melawan makhluk ini dengan kekuatan. Ia harus meyakinkannya bahwa cerita yang tulus dan bermakna tidak akan pernah hilang. Ia meminta penduduk kota untuk berkumpul di alun-alun. Haruka tidak meminta mereka untuk berbicara, tetapi untuk mengingat. Ia meminta mereka mengingat momen-momen paling bahagia, paling sedih, dan paling penting dalam hidup mereka.
Saat setiap orang memejamkan mata dan mengingat, energi dari kenangan-kenangan itu mulai berkumpul di udara. Haruka menyatukan energi ini menjadi bola cahaya, yang memancarkan cerita-cerita yang tulus dan penuh makna.
Sang Penjaga Narasi muncul, terkejut melihat kekuatan dari kenangan-kenangan yang tidak ia kunci. Haruka menjelaskan kepadanya bahwa cerita dan narasi tidak bisa dikurung. Cerita hanya akan hidup jika dibagikan dan dialami. Dengan mengunci semua cerita, ia telah mengabaikan esensi dari cerita itu sendiri.
Mendengar kata-kata Haruka, Sang Penjaga Narasi menyadari kesalahannya. Ia perlahan-lahan melepaskan semua gema yang telah ia kunci. Gema-gema yang mengganggu menghilang, digantikan oleh keheningan yang damai. Penduduk kota, yang sekarang tidak takut untuk berbicara, mulai saling berbagi cerita lagi, dengan janji bahwa mereka akan selalu menjaga cerita mereka tetap hidup.
Haruka telah mengajari mereka bahwa cerita adalah kekuatan, dan kekuatan terbesar dari sebuah cerita adalah ketika ia dibagikan.
Apakah kamu ingin tahu kelanjutan petualangan Haruka?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI