Mohon tunggu...
kangsamad
kangsamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Sebuah analisa mengenai paradigma pembangunan - Contoh kasus penyelamatan pekerja tambang di Chile)

24 Oktober 2010   17:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keputusan yang sangat inspirasional, meskipun para penasihat memberikan pilihan yang lebih tidak beresiko.

Pemilik pertambangan justru tidak mendukung usaha2 penyelamatan secara maksimal.

Kehidupan itu adalah anugrah Allah.

Harapan di tengah saat-saat yang sulit selalu tetap terjaga.

Keberhargaan Kehidupan lebih penting dibandingkan untung-rugi usaha penyelamatan.

Kekuatiran tidak menambahkan sehasta saja di dalam kehidupan kita, justru di dalam pengharapan ada kekuatan yang dahsyat.

Ditengah kegalauan bahwa terdapat banyak ketidakpastian tentang berbagai cara penyelamatan, maka lahir keyakinan batiniah Pres. Pinera untuk berjuang bagi keselamatan para pekerja, bahwa segala metode dan teknologi bisa gagal, tetapi manusia tidak bisa gagal.


Kehidupan batiniah yang benar memberikan implikasi kepada kemampuan untuk mengambil keputusan yang berkarakter di saat-saat yang sulit.

Di dalam anugrah Allah, maka lahir keindahan, keagungan, kemuliaan, kesucian yang sempurna.

Bersifat kekal.

Kehidupan kita sebagai manusia lebih berharga dibandingkan hal lainnya; ada kasih yang sejati, sebagai manifestasi kehidupan batiniah yang murni.

Ada iman.

Betapa berharganya manusia, sehingga lahir kasih yang siap berkorban (berapa pun harganya, diberitakan untuk menyelamatkan 33 orang dibutuhkan dana US $ 22 juta).

Di saat-saat yang sulit lahir iman yang sejati, pengharapan yang teguh dan kasih yang tanpa syarat.

1 Milyar penduduk menyaksikan sebuah drama kemanusiaan yang sungguh dahsyat, betapa berharganya 1 nyawa manusia.

Janganlah kuatir tentang apa yang akan dimakan, diminum dan dipakai, tetapi justru menjunjung kasih, penghormatan, dan penghargaan atas kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun