Mohon tunggu...
Kang Nihat
Kang Nihat Mohon Tunggu... -

Muhammad Amirudin,( Kebumen,28 Desember 1993).Panggilan: NIHAT ,Jama’ah Maiyah Nusantara,asli Kebumen.Bekerja di Dunlop Indonesia.Hobi menulis,membaca & menonton Kunjungi Saya di http:// www.kangnihat.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sarpin & Saimun Part 4: Pondasi bagi Setiap Muslim

20 Oktober 2016   02:44 Diperbarui: 20 Oktober 2016   02:55 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berhasil menyadarkan Jaka untuk tidak menjadi manusia yang arogan dan brutal lagi,ternyata Sarpin dan Saimun mendapatkan tugas baru yang sepertinya lebih berat.

“kalian telah berhasil menyadarkan pemuda itu,tetapi jangan bangga dengan yang kalian lakukan.Karena itu semua murni kebesaran dan kekuatan dari Tuhan.Jadi bersyukurlah kepada Tuhan.Kita sebagai manusia tidak punya apa-apa,Tuhan yang memberi kita kekuatan dan tubuh ini.Jadi sadarlah bahwa hidup ini adalah anugrah Tuhan dan pemberian Tuhan.Taatilah Tuhan dimanapun dan dalam kondisi apapun” Perintah Kyai PandanLarang

“Iya,Pak Kyai.Kami sadar bahwa hidup kami hanyalah pemberian dan anugrah dari Tuhan.tetapi bagaimana caranya supaya menjadi orang yang taat terus sementara banyak yang tidak percaya akan adanya Tuhan sebab Tuhan tidak Nampak didalam kehidupan mereka” Jawab Saimun dengan penuh berfikir kritis

“Saya juga punya pertanyaan Pak Kyai,kami bingung dengan fenomena-fenomena ustadz baru? Siapakah orang yang pantas disebut kyai atau ustadz,karena kami sering tertipu penampilan kyai,tampilannya persis ustadz,memakai baju taqwa tetapi kelakuannya bejat.malah mencabuli muridnya” Sarpin bertanya juga

“untuk Sarpin,pertanyaanmu tidak bisa aku jawab,barangkali Kyai Sengkelat bisa menjawabnya karena beliau adalah orang yang paham ilmu agama..” Jawab Kyai Pandanlarang dengan penuh kerendahan hati padahal beliau ternyata lebih dalam ilmunya tetapi beliau merendahkan diri,merasa bodoh sehingga pertanyaan itu tak pantas ia jawab.

Sarpinpun pamit dan bergegas menemui Kyai Sengkelat

“Untuk kamu,Mun..Saimun..jika harus jujur, manusia biasa seperti kita jelas tidak bisa taat terus menerus .Pasti suatu saat akan berbuat dosa dan maksiat tetapi aku beritahu mun..Tahukah kamu mengapa pendakwah akhir-akhir ini seperti gagal dalam dakwahnya,Menyuruh orang bersyariat tetapi tetap saja gagal? Mereka menyuruh orang untuk sholat,puasa,zakat bahkan haji tetapi seperti angin yang  berlalu.Sama sekali tidak merubah keadaan,orang yang didakwahkan masih saja tidak mau melakukan hal semacam itu” Kata Kyai Pandanlarang

“ benar kyai,tetapi bukankah hidayah itu dari Allah jadi mungkin orang itu belum dapat hidayah” Bantahan dari Saimun

“kamu memang benar,Mun.Allah yang memberi hidayah setiap orang sehingga taqwa dan tidaknya seseorang juga atas kehendak Allah.Tetapi aku beritahu rahasianya Mun,mengapa dakwah sekarang sepertinya gagal? Itu karena fokus mereka hanya pada hukum syariat saja padahal kita harusnya menanamkan keimanan dan ketauhidan dahulu pada orang yang akan didakwahkan.” Kata Kyai Pandanlarang

“maksudnya gimana kyai? “ kata Saimun dengan penasarannya

“Orang disuruh sholat,zakat,puasa atau haji sekalipun, tetapi jika keimanan dan ketauhidan tidak ada bahkan hilang maka bisa jadi dakwah itu akan gagal karena orang yang sholat tanpa iman jelas kropos sholatnya.Dalam artian sholatnya tidak akan bertahan lama karena keimanan dan ketauhidan tidak ada.Keimanan dan ketauhidan adalah pondasi yang harus dimiliki setiap muslim” Jawab Kyai Pandanlarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun