Mohon tunggu...
Jaja Zarkasyi
Jaja Zarkasyi Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka jalan-jalan, menulis dan minum teh

Traveller, penulis dan editor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maaf, Apa Agama Anda?

9 Januari 2017   11:40 Diperbarui: 9 Januari 2017   11:46 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya hanya ingat, kejayaan SMS mulai tergeser saat androidmulai hadir dengan berbagai fitur media sosial seperti FB, Line, Whatsapp, Twitter, Instagram, lain-lain. Inilah era media sosial. Bersamaan itu mulailah menghilang kelompok-kelompok diskusi di pojok-pojok kampus UIN yang biasa ramai oleh anak-anak ushuluddin yang berdebat tentang otentistisitas hadits, tafsir liberal atau gerakan dakwah temen-temen LDK. Secara tak sadar tempat berkumpul itu pindah ke Media sosial, FB, Twitter, Instagram.

Mungkin sangat langka sata ini untuk menjumpai tempat-tempat diskusi. Sebuah kemunduran? Tentu perspektif yang dapat menjawabnya. Saya tidak dalam kapasitas menilai.

Setiap produk teknologi yang lahir, saya pun tak sempat bertanya: pembuatnya ini seiman nggaya? FB, Twitter, Line, Whatsapp, apakah para pendirinya seagama dengan saya? Entahlah. Lagi-lagi saya tak mengerti mengapa saya tak mempertanyakan keimanan mereka. Saya lebih memilih menikmati hasil karya mereka untuk berbuat yang terbaik bagi kehidupan saya. Itu saja.

**

Mekkah dan Madinah. Berapa ribu tulisan yang telah mengupas keindahan keduanya? Berapa pengalaman spiritual yang telah di-sharetentang kedua kota suci ini? Banyak. Kalau dibukukan, mungkin gramedia tak cukup menampungnya. Intinya banyak sekali kebaikan di kedua kota suci ini. Dan saya pun selalu merindu untuk hadir disana.

Tapi tahukah, tepat di salah satu pintu masuk, ada Gerai KFC yang selalu jadi destinasisaya saat lidah ini tak lagi mau menerima masakan Arab. Hampir setiap waktu penuh dengan para pemesan. Saya pun diajari untuk mengantri. Aroma ayam goreng dan kentangnya mengalahkan rasa lelah hanya untuk mengantre.

Saya tahu KFC itu produk Amrik. Tapi meski sangat dekat dengan tempat suci, saya tak sempat bertanya: mengapa produk amrik bisa masuk Mekkah? Apakah pemiliknya sudah masuk Islam? entahlah. Saya ga sempat bertanya.

Perjalanan Mekkah-Madinah bisa ditempuh dalam 6 jam. Jalanannya lurus dan beraspal. Sepanjang perjalanan gerasang dan hanya gunung batu dan hamparan padang pasir. Sudah banyak yang mengupasnya. Saya tak perlu menambahkan.

Bus yang saya tumpangi itu produk China, bus 1 lagi buatan Jerman. Begitu saya lihat dari Merk yang ada di body keduanya. Semoga saya tak salah membaca. Suspensinya nyaman. AC cukup dingin, mampu meredam panasnya cuaca yang hampir menyentuh angka 40 derajat. Kursi didesain cukup nyaman  dan empuk.Alhamdulillah, saya bisa memejamkan mata beristirahat.

Upss. Saya pun lupa bertanya: Maaf, ini bus buatan siapa ya? Pembuatnya beragama apa ya? Lagi-lagi ga sempat, kang mas. Saya hanya menikmati saja. Sepertinya saya tak peduli, sepanjang itu nyaman mengapa harus saya tanyakan?

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun