Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menua

20 Mei 2022   14:56 Diperbarui: 21 Mei 2022   07:38 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by JD  Mason on Unsplash

Apakah rambutku tak boleh memutih
Tatkala separuh manusia
Langkahnya mulai tertatih

Dosakah jika kulitku lekas keriput
Di waktu orang yang dulu mampu berlari kencang
Sekarang hanya mampu berjalan sepelan siput

Apakah aku dilarang berjalan pelan
Di hadapan insan yang hanya mampu berkedip

Tak bersyukurkah aku yang masih mampu berkedip
Di tengah lautan manusia yang mengiba
Untuk bisa kembali pulang
Sekalipun hanya sekedipan

Masih elokkah tubuhku yang tak pernah berkarat kala mengendarai kereta waktu
Sementara tingkahku yang dungu
Justru luput dari pandangan

Apakah aku tak boleh menua
Saat yang lain telah berganti singgasana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun