Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasihku Abadi

22 Februari 2021   10:07 Diperbarui: 22 Februari 2021   18:52 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Silakan bicara tatkala syairku sedang bersuara
Karena syairku kan mengiringi langkah dunia

Mengaku bijak tapi masih saja jumawa
Seakan tak paham bahwa tak ada yang abadi di dunia ini
Kecuali Sang Pencipta ketidakabadian itu sendiri

Demikian juga ujian hidupku ini yang tak abadi
Belenggu hatiku pun tak abadi

Pagi menjemput malam
Siang meruntuhkan embun dedaunan
Malam pun menyembunyikan keperkasaan sang mentari
Semua berputar pada sumbu roda ketidakabadian

Dari masa ke masa
Sejak ratusan milenium
Semesta ini dirangkai oleh Sang Penguasa alam
Sebagai tanda dari belas kasihnya

Tetapi, kasihku pada alam ini kan abadi
Tak terbatas bahkan oleh penggalan nyawaku sendiri
Jika memang Ia kan mengizinkan

Akan kutebar kasih sayangku ini menyebar hingga ke seluruh semesta
Menutupi semua kebencian yang mengangkang di puncak dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun