Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Begini Kiat Mengolah Makanan agar Tidak Sampai Mubazir

7 Desember 2020   09:32 Diperbarui: 7 Desember 2020   17:38 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Tentukan porsi masakan
Pada umumnya, bagi siapa saja yang sudah berkeluarga memiliki rutinitas untuk memasak masakan setiap hari. Dalam hal ini, kita sebaiknya mampu menakar seberapa banyak nasi, sayuran, maupun lauk yang akan dimakan dalam sehari. Hal ini penting untuk dilakukan agar kita hanya memasak makanan sesuai dengan kebutuhan saja.

Selain itu, kita sepatutnya juga mampu memperkirakan, apakah sisa makanan itu masih dapat diolah kembali untuk konsumsi esok hari, atau ia sudah harus dihabiskan dalam sehari ini. Dengan demikian, kita akan sanggup mengupayakan apa yang seharusnya kita lakukan dengan makanan yang telah kita sajikan pada hari ini, manakala tak habis saat dikonsumsi.

Kedua, Tentukan porsi takaran makanan sesuai kemampuan
Untuk menghindari makanan yang mubazir alias terbuang percuma, kita dapat mengupayakan mengonsumsi makanan dengan cara tidak berlebih-lebihan. Caranya adalah dengan mengambil porsi makanan bukan atas pertimbangan suka atau tidak suka dengan menu yang akan kita santap, akan tetapi lebih pada seberapa mampu perut kita itu nanti untuk menampungnya.

Dengan cara yang demikian, kita dapat menggunakan sebuah acuan yang sederhana, yakni dengan cara makan tidak sampai kenyang. Cara ini dapat kita lakukan sekaligus untuk mempraktikkan sebuah pesan bijak mengenai tata cara makan, yakni makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Oleh sebab itu, sebelum makan, kita sebaiknya tahu terlebih dahulu, seberapa banyakkah porsi yang sekiranya akan mengenyangkan kita, barulah kemudian kita menguranginya agar perut kita tidak sampai kekenyangan yang akibatnya adalah akan membuang sisa makanan tadi.

Ketiga, Berbagi dengan yang lain
Untuk cara yang ketiga ini, sebenarnya saya memiliki dua alternatif. Yakni, membagi makanan dan memberi sisa makanan.


Sebentar, sebentar. Sisa makanan? Apakah Anda tidak salah tulis atau jangan-jangan saya yang salah baca?

Ya. Itu sudah benar. Saya tidak sedang salah tulis, begitu pula Anda, tidak salah baca. Silakan lanjut dulu bacaan ini.

Untuk kemungkinan pertama makanan yang akan dibagi ini, bisa digunakan untuk kasus tertentu, misalnya kita memasak terlalu banyak, atau kita memperoleh kiriman makanan dari arah yang tak disangka-sangka orang lain.

Seperti halnya tradisi di masyarakat kita, khususnya yang tinggal di daerah pedesaan, biasanya sangat kental dengan selamatan. Kita acapkali mendapati mereka saling berkirim makanan dari dan untuk pihak lain. Entah itu di lingkungan tetangga, famili, atau teman mereka.

Nah, pada saat mendapat rezeki makanan yang berlebih itulah, manakala kita yakin takkan sanggup untuk menghabiskannya, maka kita bisa membagikannya pada pihak lain, khususnya bagi mereka yang membutuhkan makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun