Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modus Baru Pengemis: Jadi Penumpang yang Kehabisan Uang

16 Januari 2012   13:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekitar jam 15.30 tadi sore, di kereta Commuter Line di Stasiun Jakarta Kota yang akan diberangkatkan ke Bogor, saya dihampiri oleh seorang ibu muda dengan seorang anak kecil dengan pakaian cukup bersih layaknya penumpang kereta lainnya. Saya kira itu penumpang lain sehingga saya membiarkannya.

Tak sampai 1 menit, lewat tukang dagang makanan dan sang ibu dengan suara pelan mengatakan kalau anaknya lapar. Ia mengaku akan berkunjung ke saudaranya di Gambir tapi kehabisan uang danpada akhirnya ia minta uang.

Tanpa basa-basi saya panggil pedagang makanan itu dan mempersilahkan si anak untuk mengambil yang ia mau, namun si anak diam saja. Karena terlanjur memanggil pedagang itu saya beli salah satu dagangannya dan langsung membayarnya.

Setelah pedagang pergi, sekali lagi saya tawarkan pada anak itu, tetapi ia tetap geleng kepala. Ketika saya tawarkan kepada sang ibu, ia malah mengatakan jika anaknya memang rewel dan mau minta uangnya saja.

Melihat kondisi itu, saya merasakan ada yang janggal dan ketika ibu itu lebih memelas lagi untuk minta uang, saya menyangka bahwa ia memang rencana mengemis dengan menipu mengatakan bahwa anaknya kelaparan.

Sejenak kemudian, pintu hidrolik kereta bergerak pertanda bahwa pintu akan segera menutup dan kereta akan berangkat. Tanpa basi-basi kedua orang itu keluar dari kereta sesaat sebelum pintu kereta benar-benar tertutup dan berangkat.

Oh, rupanya itu cara mengemis model baru, atau memang model lama yang saya baru mengalamininya.Sebagian pengemis memang kaum fakir, tapi sebagian lagi kaum malas. Meskipun niatnya ikhlas bersedekah, tapi jika  tertipu pasti gondok juga….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun