Ramadhan tiba, hasratku menggebu untuk mengunjungi tempatmu bersemayam untuk selamanya.
Bukan gundukan tanah yang aku lihat, namun senyummu mengembang saat aku mengucapkan salam, menanyakan apa kabar, menyampaikan  kerinduan yang sekian lama terpendam.
Kinanti, jika pertemuan ini terjadi, aku ingin kita bercerita tentang betapa indahnya masa silam, mengulang kembali bayangan indah  mekarnya bunga, hilir-mudik kumbang memastikan kelopak tidak segera layu karena cipratan curiga. Aku menyukai bagian ini, lesung pipitmu menambah manis kenangan.
Tapi aku kemudian tersesat.
Memaknai setia sebagai belenggu mereguk keinginan dunia, yang menjadikan kerinduan hati pasangan sebagai penjara membosankan.Â
Kinanti, jika pertemuan ini terjadi, Â dibulan penuh suci, ketika rahmat Allah menyelimuti, Ijinkan aku memohon maaf kepada sebentuk hati yang pernah lama aku sakiti.
Kinanti, maafkan aku.
Bersama tabur bunga sebagai simbol cinta, bersama doa-doa yang diucapkan lelaki penuh dosa, dari alam tempatmu merebahkan luka, semoga engkau menerima maafku sebagai pembasuh lara.Â
#####
Baganbatu, maret 2025