Kebencian mulai menggejala
Perbedaan mulai menemukan tahta
Asal-usul, jenis bahasa, warna kulit, pandangan politik, menjadi sekat untuk berbaik sangka
Perbedaan kemudian di sembah, keragaman di jadikan alat untuk saling menyerang dan membantah
Antar tetangga tak lagi saling menyapa, antar warga tak peduli keadaanya
Dalam keluarga saling bertikai karena beda pilihan politiknya
Reduplah republik ini, padamlah seketika panji-panci suci toleransi
Ketika kebencian semakin di cari, ketika perbedaan telah memenuhi pemikiran sehari-hari, apalagi yang kita tunggu selain kehancuran sendi-sendi negeri. Pertikaian mudah terjadi, perdebatan memenuhi layar televisi, saling hasut-saling dendam memenuhi hitam ruang kesadaran.
Siapa hendak di salahkan?
Elit politik berkilah seribu alasan, para pembesar terlihat bingung melihat keadaan. Entah bingung sungguhan, entah bingung buatan.
Siapapun yang pernah merasakan kedamaian, pasti merindukan