Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Re

11 Juli 2022   06:14 Diperbarui: 11 Juli 2022   06:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada apa yang selalu dipertentangkan, pada apa yang dianggap sebuah kelaziman, entah nyata atau hayal, entah gelap atau terang.

Semua hendak menampilkan, segala hendak memunculkan, keriuhan bersumber dari ketidakpastian, tawa renyah bermula dari sesaknya daa.

Siapa menyangka, siapa mampu menyelami kandungan jiwa. Sangat naif bila menilai dari riasan semata, akan keliru bila menghakimi berdasarkan asumsi tak berfakta.

Re, kusebut namamu di akhir puisi, agar engkau mampu meyakini, sakit ini adalah takdir penuh arti, derita ini adalah tangga lanjutan dari jalan terjal menempah diri.

Ku sebut namamu hanya sekali, agar engkau mengerti. Hidup itu sangat berarti.

*****


Baganbatu, 11 juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun