Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Riangkuk

15 Mei 2021   09:45 Diperbarui: 15 Mei 2021   09:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meringkuk dalam diam. Tubuh bergetar, jantung memompa darah dengan serampangan. Tangan dan kaki lunglai kedinginan. Panas tubuh menghilang, seiring penyesalan datang menghadang.

Di antara sunsum tulang belakang, di sela otak kiri dan kanan, di perbatasan akal sehat dan angan. Ku temukan segumpal dosa dan salah, ku biarkan iri dan dengki merajalela.

Ramadhan telah tiada. Kesempatan belum tentu datang menghamba. Darah masih hitam penuh dosa, mulut dan mata penuh prasangka pada sesama.

Peyesalan. Ketakutan murka Tuhan. Terputusnya rahmat dan hidayah akan kebenaran. Terbuang sia-sia selama ramadhan, terlena akan waktu terus berlalu.

Sahabat, maafkan salahku. Ijinkan aku membenahi segala yang palsu.

*****

Baganbatu, mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun