Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Terkenang Setangkai Manis Peristiwa Usang

21 Januari 2021   06:54 Diperbarui: 21 Januari 2021   07:10 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haruskah dikenang. Adegan peristiwa berjejal memenuhi tulang jemuran, celoteh hayal bergelayut mesra di dinding perasaan. Persis seperti selebaran kertas kusam, tiap tepinya berlubang penanda zaman.

Beginikah seharusnya memperlakukan kenangan. Meletakan dalam pinggan berukir mawar, menyirami dengan segala hayal tak bertuan, hingga satu demi satu tanggal. Jatuh ke lembah kelam teramat dalam.

Hendak di hadirkan. Kenangan berharap mengobati kerinduan, manis dan pahit dipilah atas nama keinginan. Satu-dua kebencian, sepotong tangisan, segenggam kekecewaan.

"Biarlah ia menggerogoti sukma, perlahan menghantui jalan pikiran, membayang ketika sinar tak lagi berwenang." sempurnah sebagai tonggak peringatan.

*****

Baganbatu, januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun