Tuhan, kutundukan wajah mohon ampunan, telah terlupa sekian lama dalam perjalanan, darah dan daging telah tercemar.
Tuhan, kuketuk perlahan pintu kebajikan. Engkau datang lebih cepat dari kedipan. Telah berulang ingkari kenikmatan, kini tersadar di tengah penderitaan
Aku ingat ketika lapar, aku lalai tatkala kenyang. Meratap menghiba saat penderitaan, durhaka membangkang ketika lapang
Aku mencampakan-MU di bawah nominal, menganggap usang setiap kepasrahan. Menjerit kini pinta perlindungan, malu-ku telah tergadai seiring waktu
Tuhan, merayu-MU sepenuh kesadaran. Tersembunyi dusta di bawah bantal. Harapku Engkau lalai menilai segumpal hatiku
Biar ku tipu tuhan dengan kedustaan, biar ku permainkan Tuhan dengan segala jeritan. Bersekongkol bersama setan, bermesraan dengan iblis bermata tunggal
Tuhan, dalam pintaku penuh kepalsuan. Doa-doa hanya gurauan
Bagan batu, 31 maret 2020