Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kepada Angin dan Awan di Angkasa Raya

13 Maret 2020   06:58 Diperbarui: 13 Maret 2020   06:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya kepada mereka aku akan berterus terang. bukan kepada gunung, tidak kepada laut, Hari ini adalah hari kelahiran angin, hari ini adalah kebersamaan awan dan diriku. Mengucapkan sepatah kata sebagai pembuka kehidupan, menuliskan kalimat pujian hendak aku lakukan

Hanya kepada angin dan awan ku tumpahkan segala isi kegelisahan. bukan kepada tonggak kayu yang membisu, tidak kepada tiang lampu taman yang penuh angan. Puisi ini mewakili perasaan tentang kerinduan, menampung gelisah sejak pagi hingga petang menjelang

Berkabar tentang suasana hati sering ku lakukan, bertanya tentang dalamnya perasaan itu kebiasaan. angin mendengar dengan kesabaran, awan menyimak kisah hidupku dengan kedalaman. kepada mereka rasa di dada menemukan peredaran, sesak hilang seketika, hampa musnah seiring waktu bercengkrama

Kepada angin dan awan di angkasa raya, ini salam rinduku untuk semua yang telah tercipta

Bagan batu, 13 maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun