Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Topeng Kesedihan

27 Januari 2020   06:29 Diperbarui: 27 Januari 2020   06:46 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik pupur dan gincu. Engkau kulum bara api di manis senyumu, mendidih oleh rasa pedih rasa di hati, terguncang serasa terkoyak hati nurani. Demikian langgam kisah yang mesti engkau jalani, sampai detik ini

Mata bening menenggelamkan kepahitan tak bertepi, rambut sebahu penuh ikatan kepalsuan yang engkau tak peduli lagi. Pada suatu hari, hingga saat ini, bahkan hingga suatu saat nanti. Tunggu tangan malaikat membawamu pergi, dan tak berharap mengingatnya lagi

Di balik gemerlap lampu warna-warni. Sebuah kisah perjalanan meniti dosa kata orang-orang suci. Benarkah ia hina karenanya? Benarkah ia pantas di neraka pada akhirnya

Suci dan ternoda hanya berjarak setipis kata-kata. Hina dan mulia bersanding di pelupuk mata. Mengapa kita yang memvonis suasana? Mengapa kita  merasa memiliki kuasa. Sejak kapan? Sejak angkara murka menggandeng nafsu bertahta dalam keruhnya hati. 

Dua ribu tahun sebelum kematian, satu juta masa sebelum kelahiran, setiap kita adalah cahaya putih yang menyejukan. cahaya, bahkan terangnya masih tersisa di baris senyum yang telah hampir musnah

Hujatan dan cela, hinaan dan makian, bagai pakaian kehidupan. perhiasan bagi insan terkurung berkubang kepiluan. Diakah? kitakah? Atau semua kita sesungguhnya bagian dari malapetaka. Tanya? Sudahlah, kita tahu apa jawabnya, tapi kita menguburnya bersama rasa

Bagan batu, 27 januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun