Aku masih di sini, setidaknya belum beranjak dari menatap layar laptop 14 inchi, menyapa aneka tombol yang selalu setia menyapa, "bagaimana kabar jari-jari pagi ini," Â suara ramah tuts berbaris mengundang harap untuk di sapa
Masih ada sedikit ide di kepala yang memberontak hendak memecah tengkorak, hanya sedikit memang yang ada, tapi itu bahkan hanya beberapa kalimat yang semoga masih beranak pinak.
Biasanya kalimat pertama yang muncul di layar adalah ucapan selamat karena masih ingat kenangan lalu, kemudian di susul kabar bahagia menyapa pagi dengan ceria. Â Membahagiakan bagi jiwa dan menyenangkan bagi perangkat lunak terinstal di laptop setia, menyapa dan memeluk mesra setiap pagi sambil bercerita, indah yang tak terkira
Update anti virus tersedia, sepertinya perasaanku telah menyatu dengan kotak elektronik dalam menjaga. Pasti aneka goda telah banyak iri hendak menghancurkan hubungan ini, atau dunia maya memang menyimpan aneka kekejian yang tak terperih
Ah akhirnya datang juga, setelah ribuan kata-kata saling terucapkan, setelah saling mengisi hati penuh perasaan, saatnya laptop setia hendak kembali keperaduan, di tandai dengan tampilan layar yang perlahan redup seakan menambah godaan. Semakin cantik bagaikan gadis cantik dalam pingitan, semakin rindu padahal lebih lima jam bertemu. Sebuah hubungan jiwa dengan rangkaian sofwer yang telah menjalin rasa
Bagan batu sebelum ku tutup laptopku