Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Menghamba Malam Kala Gelap Berkumandang

3 Oktober 2019   19:17 Diperbarui: 3 Oktober 2019   19:33 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari telah membasuh muka kemudian undur diri, barisan kunang-kunang menjadi penerang sebelum terganti, bintang masih ragu menampakan diri. kemana perginya rembulan malam ini? angin sepoi-sepoi memberi kabar di kegelapan , betapa kehidupan harus tetap berjalan, meraba atau merangkak tak peduli, langkah adalah menerobos kedepan dengan pasti

Kuselipkan bayangan di dalam kenangan, tak ingin tertinggal sedetik berlalu, merebahkan lelah yang menderu tubuh rapuh. ku dudukan mimpi di antara gelap yang menyergap, malam membisu tak mau tahu, aku tahu ini adalah permulaan dalam kegelapan, menentukan segala angan di antara kenyataan

Ijinkan aku menghamba malam kala gelap berkumandang, kan ku kunyah pelan segala penderitaan, menuangkan segala kepedihan di cawan hitam, menimbun hayalan untuk bekal merangkai mimpi. Sudilah rembulan menyingkir barang semalam, kan kurubah hatiku menjadi batu bintang, mencipta bayangan kala terang dan gelap berseberangan 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun