Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Memaknai Siang dengan Seulas Senyuman

22 Agustus 2019   11:38 Diperbarui: 22 Agustus 2019   12:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya terik menembus gedung-gedung menjulang tinggi, tiap sejengkal kaca jendela memantulkan sinar, menembus lapisan ozon, melenting menubruk bumi dari setiap sisi

Ku gulung siang di sela keringat yang menderas kencang, mematri senyuman di setiap perbedaan yang mungkin tinggal, memaknai ulang tentang kesadaran kemanusiaan, menyapu jarak dengan seulas ikhlas senyuman

Memaknai siang dengan seulas senyuman, memandang perbedaan sebagai kekayaan yang terpendam. Aneka warna bisa hasilkan sfektrum yang indah, ciptakan siluet-siluet bahagia yang menyapa

Jangan tunggu nanti hingga sang mentari undur diri, lekaslah berbenah menata hati. Perbedaan adalah bagian dari kehidupan,senyuman bisa mewakili suasana hati yang masih menyimpan kedamaian

Bagan batu 22 agustus 2019

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun