Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rewang, Warisan Leluhur yang Mulai Terpinggirkan

3 Agustus 2019   16:54 Diperbarui: 3 Agustus 2019   17:00 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin baru yang berbahagia. Dokpri.

Ini yang paling saya suka,ini yang paling saya rindukan dari suasana rewang. Begitu saya datang, semua orang yang ada di lokasi pesta pasti mengajak berjabat tangan dan menanyakan kabar tentang keadaan masing-masing. Kenal tidak kenal,kaya atau miskin,semuanya larut dalam kebersamaan dan kekeluargaan.

Tidak ada istilah mandor atau pengawas, semua bekerja sesuai kesadaran dan keikhlasan masing-masing.walaupun rewang di zaman sekarang sudah ada pembagian tugas dan di tunjuk seorang kordinator di setiap bagian, tapi suasana kerjanya benar-benar saling pengertian dan kebersamaan.

Dan bagi saya yang warga baru,ini adalah kesempatan yang sangat tepat untuk saling mengenal dan menjalin silaturahim.apalagi suasananya yang benar-benar cair,membuat rasa canggung atau sungkan hilang dengan sendirinya.

Suasana yang penuh gelak tawa

Bekerja bersama.sumber : dok pribadi
Bekerja bersama.sumber : dok pribadi

Ini juga salah satu ciri khas di saat rewang.bisa di bayangkan bila ibu-ibu berkumpul di suatu tempat,sambil iris bawang dan memotong cabai,pasti tidak ada hentinya canda tawa mengalir mewarnai suasana.belum lagi bila sahabat lama yang sudah sekian tahun tidak berjumpa,di saat ada rewang baru berkesempatan jumpa,yakinlah,akan ada reunian yang heboh luar biasa.ini baru bagian dari ibu-ibu.

Para kaum bapakpun tidak mau kalah gaya,sambil bekerja dan terus bergerak menyelesaikan tugas,ada saja lelucon dan kelakar yang kadang hampir menerbangkan tenda tempat kegiatan di lakukan.belum lagi bila ketemu mantan yang sama-sama sudah bangkotan,wah bisa-bisa canda itu sudah seperti berbalas pantun.pokoknya ramai.

Saling mengingatkan dan memperhatikan

Inilah esensi dari "rewang."ada rasa saling membutuhkan,rasa saling menghargai,rasa sebagai saudara dan teman.saya saja yang warga baru sampai bingung menjawab ketika di tawari makan,minum teh manis,kopi,apalagi di sodori rokok.

Masalahnya bukan saja saya itu jarang minum teh manis atau kopi,bukan pula saya itu juga bukan perokok,tapi banyaknya orang yang tiap sebentar menawari ini itu,membuat saya khususnya ,dan semua orang yang ikut rewang seakan adalah sebuah keluarga besar.tentu ini sesuatu yang langka di zaman ini

"Rewang"yang mulai terpinggirkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun