Hey kawan, ingatkah engkau pada sepetak tanah basah, tempat segala suka dan duka tertumpah bagai di tuang, memandikan badan dan semangat dengan keriangan. Itu dulu, ketika namaku dan namamu belum berkibar
Tahukah engkau di mana tempat itu berada? Kini tembok tinggi tlah tumbuh di sela rumput teki, mobil-mobil penuh gengsi berjajar rapi. Tiang gawang tlah lama patah, berganti gaya angkuh khas primadona
bagaimana kita akan bercerita pada anak cucu, bila tanah basah berganti karpet merah. Kita mungkin di anggap pendusta, menendang bola di sela-sela jendela kaca
Mari kita simpan kenangan di dalam laci, menguncinya dari segala ingat yang menyakitkan. Kita buka setahun sekali, sambil berharap keajaiban,gedung tinggi berubah lagi jadi tanah kubangan, tempat kita-kita yang mulai pikun tak lupa lagi dengan kenangan
Bagan batu 22 juni 2019