Mohon tunggu...
Darkim bin Arsabesari
Darkim bin Arsabesari Mohon Tunggu... Pengangguran Terselubung

Lupakanlah! Hanya sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sendiri di Ujung Sunyi

22 Juni 2019   06:34 Diperbarui: 22 Juni 2019   06:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pixabay.com

Sendiri, ketika hati di pagari dengan sunyi, tiada sekejap bunyi yang mau menemani. Sorak tawa telah musnah, bisik lirih pun hilang sudah

disini, di deretan bangku stadion yang membeku, tempat segala kata terperangkap, segala teriak menyeruak di balik watak. Sunyi seakan membelenggu, bunyi mesti tahu diri untuk di akhiri

Akhirnya, hanya sendiri di ujung sunyi, berharap deretan waktu kan lagi kembali, sorak-sorai memenuhi rongga hati. Kapan, hingga sunyi kan berganti, dentang bunyi muncul kembali

Bagan batu 22 juni 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun