Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jarak Langkah Menyusuri Putih Lebaran

28 Mei 2019   05:13 Diperbarui: 28 Mei 2019   05:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisa rintik hujan masih menempel di dinding hati, memecahkan sekat sekat kaca berornamen jingga, menciptakan selarik bait puisi tentang kesucian hari nan fitri

Aku lupa belum memanggang asa, tiupkan segala aroma mewarnai senja. Menghitung tiap langkah adalah tujuan, jejakan tapak kaki melintasi masa

Ah, hatiku masih tertinggal di pembaringan, padahal lebaran menantiku di ujung jalan. Tak mungkin aku lari menyibak waktu, harapkan lebaran masih enggan beranjak pulang

Lebaranku mulai kehilangan makna, ketika keriuhanya mulai menikam jiwa. Jauh di sudut keremangan senja, secuil hatiku di perebutkan sekawanan serigala

Bagan batu 28 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun