Njepret for cuan

Sudah terlalu larut saat badan ini bersentuhan lagi dengan tempat tidur. Kebiasaan baru yang terjadi hampir tiap akhir pekan.  Padahal awalnya hanya ingin menyesap jahe anget made in tangan sendiri, tetapi tak enak rasanya jika tanpa acara scroll-scroll medsos.
Hari rabu kemarin ada teman sekantor yang memang hobi berlari, memberi informasi bahwa di hari minggu nanti akan ada lomba lari 5K di kota kami. Wah, kesempatan lagi cari cuan ini.....
Memang tidak ada salahnya mencari pengalaman sekaligus beberapa lembar untuk mengisi dompet masa depan.  Dari yang awalnya scroll hanya untuk iseng saja, beralih ke konten tutorial setting kamera DSLR. Yup, gak ada salahnya mencari referensi serta belajar kembali tip dan trick yang bagus agar hasilnya lebih maksimal.
Aku ingat ada yang pernah bilang bahwa hasil jepretan yang bagus bukan bergantung pada kamera yang dipakai namun siapa yang ada dibalik kamera tersebut. Dan kata motivasi ini yang sampai sekarang masih aku pegang. Tidak ada salahnya memakai kamera jadul untuk menghasilkan momen yang tak terulang.
Saking asyiknya belajar tutorial tersebut, sampai lupa entah jam berapa mata ini terpejam. Hasilnya, bangun pagi saat jam dinding berada pada angka 7. Kesiangan? So pasti, karena kalau bukan akhir pekan mata ini selalu kompromi dan terbuka lebar saat jam 5 pagi. Tetapi untungnya, pagi ini hujan dengan derasnya, sehingga masih ada alasan untuk bermalas-malasan di tempat tidur.
Persiapan harus lebih matang, mata tidak boleh 5 watt, badan juga harus fit. Karena disana bukan hanya aku sendiri, tetapi dapat dipastikan ada beberapa teman yang biasa ketemu saat event-event yang diadakan oleh perusahaan, akan turut serta mengadu nasib.
Berikrar malam ini tidak tidur larut kembali, agar besok pagi dapat spot foto bagus dan hasil jepretan sesuai yang diinginkan, supaya karya foto ini dapat dijual dan menjadi cuan buat isi dompet masa depan.

Salam dari Sangatta