Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Hari Satu Kosakata

21 Januari 2021   06:41 Diperbarui: 21 Januari 2021   06:57 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah "terjebak" di masa asyik bermain gim ponsel. Bukan permainan yang terkesan ricuh macam PUBG, Dota, dan sejenisnya. Tapi tantangan yang kasual macam Township atau yang genre bertani sejenis Hayday. Dan tentu saja salah satu yang paling legendaris, Age of Empire. Sedihnya belum kesampaian mencoba Heart of Iron 4 dan ETS2 dengan modifikasi bus dan peta yang sangat Indonesia.

Satu hal yang saya ingat, memainkan gim semacam itu butuh kesabaran. Menunggu dan kadang sedikit memikirkan strategi. Ada kesenangan tersendiri saat memainkan permainan yang realistis seperti HoI4. Coba saja mainkan AoE2 dengan memilih lakon sebagai kerajaan Majapahit. Sedikit-sedikit jadi mengingat pelajaran sejarah ketika tiba di bagian Raden Wijaya mengusir tentara Mongol.

Satu hal yang menarik adalah tentang teori kesabaran dalam gim strategi dan kasual. Bukan gaya grusa-grusu karena bermain bersama satu squad yang hobinya asal tembak.

***

Yah, sebenarnya tak ada kata terlambat untuk belajar. Satu hari satu kosa kata adalah lagu irama lama. Beberapa dari kita mungkin pernah mendengar trik kuno itu bertahun-tahun silam. Namun tidak terlalu telaten untuk mengamalkannya.

Saat membaca buku atau artikel yang penuh bahasa kaum intelektual, biasanya kita tak pernah tertarik mempelajari maknanya. Jika terlalu sulit akan dilewati begitu saja. Anggaplah paragraf itu tidak cukup penting untuk dipahami, atau kita bisa mengira-ngira apa maksudnya dengan membaca keseluruhan diksi.

Kamus kemudian menjadi bunga layu. Padahal masih ada ribuan kosakata asing yang tak pernah kita tahu.

Tapi siapa pula yang mau menghafalkan kamus? Mirip buku telepon, dengan huruf yang kecil-kecil dan tidak ada gambarnya sama sekali. Tak ada jalan cerita, dan semua halaman seperti soal tanya jawab. Manusia mana yang betah lama berkawan dengan buku satu itu?

Tapi kita bisa menikmati segalanya dengan menyenangkan. Adalah sebuah pilihan, untuk memakai metode apa. Satu hari satu kosa kata, mengingatkan saya pada era keemasan saya bermain gim kasual dulu. Dimana dengan segenap kesabaran saya bisa naik level permainan perlahan-lahan.

Tak ada yang instan, dalam bermain gim, atau juga memperkaya kosakata. Bagaimanapun juga, satu hari satu kosa kata cukup menantang. Bahkan bagi orang yang menguasai gramatika, masalah selanjutnya tentu adalah tak paham satu baris kalimat berbahasa asing, hanya karena tak tahu apa artinya. Kita bisa membacanya, tapi tak mengerti maksudnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun