Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bertemu Pemuda Nusantara, Nikmati Soto Banjar di Atas Perahu

12 September 2021   09:13 Diperbarui: 12 September 2021   11:39 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gaya.tempo.co/Budi Yanto 

Tak pernah terlintas sudah sepuluh tahun sejak pertama kali merasakan nikmatnya soto banjar yang merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kota Banjarmasin. Berawal dari ditunjuknya sebagai sekretaris cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Lampung Selatan. Akhirnya, dapat menghadiri agenda nasional (Kongres XVII) yang terletak di asrama haji Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sempat ragu untuk berangkat, namun mengikuti agenda ini merupakan agenda yang sangat ditunggu bagi setiap kader apalagi pengurus cabang yang tentu suaranya akan menentukan kelanjutan estafet kepemimpinan organisasi. Selain itu, bisa bertemu dengan sahabat-sahabat yang berasal dari penjuru nusantara dengan aneka ragam kuliner yang dibawa baik makanan dan minuman (kopi).

Melalui agenda ini juga ternyata bisa menjadi sarana untuk berwisata dan mencicipi kuliner yang belum tentu bisa dilakukan lagi, terbukti sudah hampir sepuluh tahun belum berkunjung kesana lagi. Lantaran, selain faktor biaya tak ada juga urusan yang mengharuskan berkunjung kesana.

Saat itu, kami dari Provinsi Lampung berangkat pukul 22.00 WIB dan sampai di Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) kurang lebih 08.00 menggunakan bus damri yang sudah di carter oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Lampung.

Sampai di Bandara Soeta hanya beristirahat 30 menit kemudian kami berangkat menaiki pesawat Sriwijaya dengan tujuan Jakarta-Banjarmasin. Kurang lebih dua jam setengah perjalanan pesawat sudah landing.

Alhamdulillah sampai dengan selamat di Bandara Sjamsudin Noor, karena itu juga merupakan perjalanan perdana menggunakan pesawat.

Bila, tranportasi lainnya udah bosan, dari kecil biasa naik bus, kereta, hingga kapal ferry sebagai sarana penyebrangan melalui Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Menghubungi Kawan

Saat sampai di Bandara Sjamsudin Noor sambil menunggu jemputan yang lumayan lama, iseng-iseng menghubungi pengurus Forkom KSR-PMI Perguruan Tinggi, guna meminta nomor kawan yang bisa dihubungi selama berada di Banjarmasin. Selama satu minggu lumayan bisa silaturahmi dengan kawan-kawan yang belum tentu bisa bertatap muka lagi.

Untungnya, langsung dibales saat itu juga dan sebelum jemputan datang jadi sudah bisa saling kabaran. Benar saja, ternyata lokasi peristirahatan sementara sebelum dibagi kamar letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru (Unilam Bjb). Jadi bukannya, istirahat langsung aja ngeloyor dengan ijin terlebih dahulu tentunya biar gak dicariin.

Belum-belum saja suasananya sudah menyenangkan, apalagi selanjutnya pikir penulis. Ya, bagaimana tidak baru hari pertama saja sudah bisa nyaman serasa berada di sekretariat sendiri. Melihat anggota muda dan anggota yang lebih dahulu (senior) namanya Viqo, Namun, saya plesatkan menjadi pikolo (.........) sementara julukan dari junior-juniornya ternyata piktor (........)

Saling bercanda disela-sela agenda latihan rutinnya. Ternyata, dia adalah pengurus DPD Forkom KSR-PMI Perti Provinsi Kalimantan Selatan yang saat di Bandara sudah saya kontak terlebih dahulu sebelum sampai di tempat penginapan sementara. Kemudian dia mengutus juniornya untuk menjemput saya di lokasi penginapan.

Ketika, hari sudah beranjak gelap saya pamit dan dipinjamkan sepeda motor untuk dipergunakan selama berada disana, padahal jalan aja belum tahu. Tapi, modal nekat n biar bisa tahu jalan cara satu-satunya ya bawa motor siapa tahu ada keperluan mendesak yang harus dikerjakan sebelum agenda kongres dimulai.

Setelah proses registrasi selesai ternyata tidak langsung mulai agenda acara, jadi masih sempat keliling akhirnya diputuskan malam ini bermalam di sekret KSR Unlam BJb. Hari kedua, acara pembukaan Kongres XVII dimulai dan saya sudah kembali ke lokasi acara tentunya.

Saya mengikuti sampai hari ketiga, pada malam harinya timbul keinginan untuk berkunjung ketempat wisata dan mencoba kuliner khas yang ada di Banjarmasin. Ternyata, kawan-kawan disana menganjurkan untuk berangkat ke Banjarmasin sementara perjalanan dari banjarbaru  ke banjarmasin lumayan jauh kurang lebih satu jam waktu yang harus ditempuh.

Mulai Wisata dan Kuliner

Lantaran, mulai merasa ingin tahu lebih banyak tempat wisata akhirnya malam itu bersama kawan-kawan KSR-PMI Bjb saya ditemani berangkat ke kampus Unilam Banjarmasin sekalian melihat pemandangan malam di Kota Banjarmasin. Ternyata, sekret dikampus Banjarmasin tidak ditunggu, jadi benar-benar malam itu sempat bingung karena harus bermalam dimana walaupun tidur dimana saja jadi, toh emak berniat jalan-jalan.

Tapi, kondisi saat itu yang buat gak pas hujan tiba-tiba turun akhirnya, untunglah datang pula salah satu senior di kampus Unilam Banjarmasin Abenk nama aslinya Ahmad Baini. Mau gak mau tidur disekret ditemani dia, sementara kawan-kawan dari Unilam Banjabaru kembali ke sekretnya.

Paginya, terbilang gak seperti biasa soalnya udara masih dingin maklum habis hujan semalam, tapi yang buat terbangun lantaran pagi-pagi sudah ramai aja yang dateng ternyata ada agenda joging n pengurus berserta anggota muda bingung koq ada makhluk asing yang tidur disekretnya.

Setelah, beranjak ke kamar mandi dan minum air putih serta menghabiskan segelas kopi tora capucino barulah rombongan pengurus yang belum juga kenal nama langsung berdiskusi ntah apa yang disampaikan oleh seniornya waktu itu, tiba-tiba ngajak jalan aja padahal cuman cuci muka aja.

Sempat terpisah dari rombongan, akhirnya melipir ke warung tuk sarapan ketupat kandangan yang kata tuan rumah itu salah satu makanan khas, namun nama kandangan juga merupakan nama tempat wisata yang terletak di hulu sungai . Setelah selesai makan, ternyata baru rombongan sampai dan ternyata sempat nego perahu tuk menuju pasar terapung yang sudah mulai sepi kalo sudah jam 08.00 WIT.

Saat menikmati santapan khas Kalimantan Selatan|Dokpri
Saat menikmati santapan khas Kalimantan Selatan|Dokpri
Untunglah masih ada perahu yang bisa di sewa untuk sekedar menikmati sarapan diatas perahu yang terletak dilokasi pasar terapung, salah satu pasar wisata karena lokasinya diatas air. Berbeda dengan jakarta yang lumpuh manakala banjir datang melanda. Sekalipun, baru saja sarapan ketupat kandangan, tapi perut merasa masih cukup bila nampung makanan khas yang tak perlu pakai nasi atau pun lontongnya.

Ternyata, soto banjar itu berbahan dasar ayam kampung, soto ini memiliki keunikan, yaitu bumbunya diperkaya dengan rempah-rempah biji pala, cengkih, dan kayu manis. Ada pula yang menambahkan beberapa butir kapulaga ke dalam air rebusan kuah soto yang semakin gurih. Selain berkuah bening, ada juga yang menambahkan susu ke dalam kaldunya sehinga kuah soto nampak lebih keruh.

Intinya, keunikan Soto Banjar ini sulit untuk dilewatkan! Pedagang soto biasanya menyajikan satai ayam sebagai lauk pelengkap bagi yang suka, sementara semangkuk soto biasanya ditemani dengan perkedel kentang dan telur rebus. Menambah serunya ialah saat ombak manakala perahu lain lewat sehingga membuat suasana makan soto banjar pun bergoyang, tidak hanya lidah tapi badan pun diajak bergoyang. Setelah itu, saya pun diajak melihat bejantan yang terletak di kandangan dan juga mampir di pasar martapura sebagai pasar yang banyak sekali menawarkan khas batu akik nya.

Sampai, akhirnya, perjalanan itu harus berakhir saat dering handphone berbunyi bahwa sudah saatnya kembali ke arena kongres karena pemilihan akan segera berlangsung. 

Terimakasih Kawan-Kawan KSR PMI Unilam Sub Unit Banjarbaru dan KSR PMI Sub Unit Banjarmasin yang telah menjamu saat itu.

(Viqo, A.Baini, Cholida, Ria, Saman dkk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun