Dia menunduk ... lalu membisikkan sesuatu di telingaku.
"Apa?" bisikku dalam hati. Tapi tubuhku terlalu kaku untuk merespons. Dia tersenyum tipis, lalu pergi begitu saja, menghilang di balik keramaian kantin.
Aku hanya terdiam dengan mulut yang terbuka dan pikiran kosong. Sampai akhirnya sahabatku menyenggol lenganku, dan menarikku kembali ke kenyataan. Tahu-tahu aku sudah duduk kembali di kelas. bel pulang berbunyi teman-temanku satu per satu meninggalkan ruang kelas. Tapi aku tetap diam, terpaku dibangkuku.
Hanya aku dan ketua kelas yang tersisa. Dia menepuk bahuku dengan cukup keras, membangunkanku dari lamunanku.
"Eh, kamu kenapa?" tanyanya.
Aku menatapnya, lalu berkata pelan, dengan kebingunganku.
"Jadi ... apa yang dia katakan padaku?"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI