Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ngeri-ngeri Sedap "Wajah Surealis" Sepak Bola Amerika Latin

26 Juni 2021   22:01 Diperbarui: 27 Juni 2021   00:17 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tendangan Kalajengking Rene Heguita | DIBYANGSHU SARKAR/AFP-Kompas.com

0852539esco780x390-60d6ce60bb44863173599fe2.jpg
0852539esco780x390-60d6ce60bb44863173599fe2.jpg
Ekspektasi tinggi kepada squad Timnas Kolombia yang pada penyelenggaraan Piala Dunia 1994 memang berisi talenta-talenta terbaik yang sedang memasuki masa keemasannya, plus prediksi legenda Brazil, Pele yang memprediksi Kolombia sangat berpeluang meraih gelar juara, konon memicu para pejudi bertaruh dengan angka besar-besaran, memegang Kolombia sebagai juara Piala Dunia 1994.

Faktanya, gol bunuh diri Andres Escobar yang saat itu juga tercatat sebagai punggawa klub Atletico Nacional milik Pablo El Patrona Escobar alias Pablo Escobar bos Kartel Narkoba Medllin, dianggap mengacaukan semua skenario sekaligus mimpi Kolombia untuk menjuarai Piala Dunia 1994 dan yang pasti, ada pihak yang "kalah besar" akibat gol bunuh diri Andres Escobar, hingga merasa perlu menuntut "pertanggungjawaban" kepada salah satu talenta terbaik sepakbola Kolombia pada jamannya yang berjuluk El Caballero del Futbol itu.

Baca Juga :  Bayang-bayang "Seni Furbizia" dalam Kebangkitan Gli Azzuri di Euro 2020

Drama pembunuhan Andres Escobar menjadi sangat penting, selain menjadi fakta teraktual sekaligus mengerikan yang pernah terungkap ke publik dunia, terkait kemungkinan fakta "gunung es" kekerasan, kriminalitas dan keterlibatan geng dan kartel narkoba pada  dunia sepakbola di Kolombia dan Amerika Latin, juga menjadi bagian dari "sisi ngeri" wajah "surealis" sepakbola Kolombia dan Amerika Latin pada umumnya.

Sisi ngeri wajah surealis sepakbola Amerika Latin memang tidak hanya menampilkan kekerasan dan kejahatan yang berhubungan dengan geng-geng dan kartel narkoba semata, tapi juga praktik korup dari pejabat-pejabat pengelola persepakbolaanya, baik di level klub maupun federasi, hingga membuat para investor merasa apriori untuk menenamkan modalnya di bidang Olahraga, khususnya sepakbola Amerika Latin.

Sepakbola dan Sindikat Penjahat | tirto.id
Sepakbola dan Sindikat Penjahat | tirto.id
Kisah Eurico Miranda, Presiden klub Vasco da Gama, Brazil yang hanya membutuhkan waktu 2 tahun saja untuk "melenyapkan" dana investasi 34 juta dollar dari Nation Bank pada akhir 80-an, mirip dengan kisah pengusaha Amerika Serikat yang diakhir 90-an pernah menginvestasikan dananya untk klub Corinthians dan Cruzeiro yang juga dari  Brazil. 

Begitu juga dengan Parmalat, perusahaan susu dan keju terkenal dari Italia yang pernah mengakuisisi Palmeiras. Semua uang mereka raib tak berbekas dihisap oleh pengurus klub dan para pejabat federasi. 

Baca Juga :  Menantikan Lahirnya Proses Gol Paling Langka, "Olympic Goal" di Euro 2020

Terhangat, kasus yang menjerat duet mertua-menantu, Joao Havelange mantan presiden FIFA (1974-1998) dari Brazil dan menantunya, Ricardo Texeira presiden CBF, PSSI-nya Brazil (1989-2012) didakwa menerima suap 41 juta dollar terkait hak pemasaran Piala Dunia 2014 di Brazil.

Mungkin anda semua masih ingat, ketika Piala Dunia 2014 tinggal beberapa hari lagi dibuka, bahkan masih banyak venue yang masih belum selesai pembangunnannya!? Tidak tanggung-tanggung, para cartolas atau semacam kroniisme alias KKN ala Brazil inilah penyebabnya, bahkan mereka akhirnya juga didakwa melakukan penggelembungan dana sampai 200 juta dollar untuk  pembangunan Stadion Mane Garrincha, salah satu  venue untuk Piala Dunia 2014.


Sisi Unik Surealisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun