Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duel dengan Beruang Lapar

3 April 2021   08:00 Diperbarui: 3 April 2021   08:01 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Sidin langsung mengucap syukur dan minta minum air putih. "Mana mandauku!? Kayapa beruangnya?" tanya sidin setelah meneguk air putih segar dari gelas.  

"Itu mandau pian masih ada di lantai, parak pian terabah tadi. Kalau beruangnya sudah mati jua bah, disana di petak ujung barat!" jawabku sambil menunjukkan lokasi tergeletaknya si beruang raksasa dibawah pokok karet tempatku istirahat tadi.

Alhamdulillah!

 

Kamus Bahasa Banjar : 

butah =  sejenis tas ransel tradisional yang dibuat dari anyaman rotan atau bambu.

babangat = semakin

memantat  = menyadap  

Mengaruh = ngorok/mendengkur

Tilam  = kasur

Sidin  = beliau

Parak = dekat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun