Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rezeki Anak Saleh | "Berkah" Digigit Anjing

18 Februari 2021   23:37 Diperbarui: 19 Februari 2021   07:32 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digigit Anjing | okezone.com

"Ya Allah, saya tidak bisa berbuat apa-apa, selain mengikhlaskannya. Tolong ganti rezeki saya dengan yang lebih banyak lagi berkah Ya Allah." Sambil kembali menengadahkan tangannya, Mahdi lebih memilih menenangkan diri dengan kembali berdoa kepada yang Maha melihat, Mendengar dan Mengetahui.

"Ya Allah, tolong hamba Ya Allah!" Kembali Mahdi berkonsentrasi penuh meminta pertolongan dari sebaik-baiknya penolong dan sebaik-baiknya tempat bergantung dengan penuh harap, sampai tiba-tiba dari arah belakangnya terdengar seperti suara dengusan napas dari beberapa ekor binatang entah apa ...

Dikeroyok Anjing Liar

Betapa terkejutnya Mahdi ketika menolehkan kepalanya ke arah belakang tubuhnya, ternyata ada empat ekor anjing liar yang sepertinya kelaparan sedang memamerkan deretan gigi-gigi tajam dengan taring runcing mengkilat behias liur yang sebagiannya menetes ke tanah. 

Tanpa membuang waktu, Mahdi berusaha menghindar dari kepungan anjing-anjing liar yang tiba-tiba saja mengepungnya dengan naluri kebuasan yang jelas terlihat dari dengusan dan tatapan matanya yang tajam dan sama sekali tidak mau melepaskan gerak-geriknya yang pelan-pelan mundur teratur.

Sayang, keempat anjing liar itu pelan-pelan juga maju teratur mengikuti gerakan Mahdi yang sepertinya mulai berancang-ancang untuk mengabil langkah seribu alias lari sekencang-kencangnya.

Dalam hati, Mahdi terus meminta pertolongan kepada Sang Maha Penolong yang pastinya saat itu juga melihat dan mengawasi semua gerak-gerik dan tingkah lakunya. 

"Dia pasti akan tolong saya", begitu keyakinan Mahdi yang tetap menguatkan langkahnya untuk terus berusaha mencari cara dan strategi untuk lepas dari sergapan gerombolan anjing-anjing liar yang naluri berburunya cukup mengerikan ini. 

Setelah relatif berhasil menjaga jarak aman dengan anjing-anjing liar itu, Mahdi akhirnya memilih untuk terus menjauh pelan-pelan dari lokasi itu. Mahdi berpikir untuk meninggalkan anjing-anjing itu bersama sepeda motor plus gerobak baksonya, untuk mencari pertolongan kepada warga masyarakat terdekat. Sehingga gerobak baksonya tetap aman.

Tapi sayang, strategi Mahdi sepertinya terbaca oleh naluri berburu gerombolan anjing-anjing liar tersebut. Bahkan, Mahdi belum sempat berbalik badan untuk lebih dulu mengambil langkah seribu ketika anjing-anjing liar itu justru mengambil inisiatif menyerbunya beramai-ramai. Tepat di tikungan jalan yang tersamar oleh rerimbunan rumpun bambu, Mahdi akhirnya terjatuh dan sempat beberapa kali bagian kaki dan tangannya kena gigit anjing-anjing liar tersebut.

Nahas, ketika berusaha bangkit dan berlari lagi, tanpa diketahui Mahdi tiba-tiba ada mobil double cabin yang tengah melaju dari arah berseberangan dan "braaaaaaaak!" 

Tabrakan yang menyebabkan benturan lumayan keras itu cukup melemparkan tubuh Mahdi sekitar tiga meter dari lokasi tertabrak, begitu juga dengan kawanan anjing liar tesebut yang akhirnya memilih melarikan diri.

Apa Kabar Nina?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun