Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nostalgia, "Andok" Kuliner Berkuah Kaldu Enak Khas Sidoarjo

20 Maret 2020   21:54 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:02 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lontong Kupang Sidoarjo (merdeka.com)

Kota "Udang" Sidoarjo

Kota Sidoarjo mungkin relatif jarang masuk dalam wishlist traveller Indonesia, maklum Kota Satelit terdekat dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur, Kota "Pahlawan" Surabaya ini sepertinya memang tidak terlalu bernafsu menggarap industri pariwisatanya, sehingga destinasi wisatanya kurang begitu familiar di telinga.

Mungkin, karena sudah merasa cukup dengan statusnya sebagai Kota Industri maju yang telah disandang jauh sebelum dikenal dunia karena "destinasi" semburan lumpur panas Lapindo.

Tapi jangan salah! Meskipun Kota Industri yang menjadi home base dari beragam industri raksasa tanah air, bukan berarti Kota Sidoarjo tidak mempunyai destinasi wisata menarik yang layak masuk wishlist untuk jalan-jalan apalagi untuk staycation lho! 

Apalagi, Sidoarjo merupakan satu-satunya Kabupaten di Jawa Timur, mungkin juga di Indonesia dengan infrastruktur transportasi pendukung pariwisata yang paling lengkap.

Selain bangunan cagar budaya Stasiun Kereta Api peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1878 yang sampai sekarang masih aktif, Sidoarjo juga mempunyai Bandar Udara Internasional Juanda dan Terminal Bus Purabaya atau lebih dikenal sebagai Terminal Bungurasih yang pada masanya pernah mendapat label sebagai terminal bus terbesar se-Asia Tenggara. 

Artinya, akses untuk jalan-jalan ke Sidoarjo sangat mudah!

Lontong Kikil Sidoarjo (jawapos.com)
Lontong Kikil Sidoarjo (jawapos.com)

Sidoarjo dan Kenanganku!
Pernah menjadi bagian dari Kota "Udang" Sidoarjo hampir satu dekade dan akhirnya harus rela meninggalkannya karena tugas negara sekitar 20 (dua puluh) tahun yang lalu, menjadikan setiap jengkal Kota Sidoarjo adalah kenangan tak terlupakan yang akan terus berkelindan dalam ruang memori kehidupan saya.

Sampai saat ini, dari salah satu sudut ekor mata saya masih menyisakan bayang keindahan batik tulis bermotif burung merak, batik khas Sidoarjo buatan masyarakat Kampung Jetis yang menurut sejarahnya telah eksis sejak tahun 1675 atau akhir abad ke-17.

Begitu juga dengan indra penciuman dan pengecap saya yang sampai sekarang masih jelas merekam jejak aroma petis khas Sidoarjo yang so sexy dan juga racikan bumbu Kupang Lontong warung legendaris yang buka sejak tahun 70-an di tepian jalan Desa Suko, Pasar Suko, Kecamatan Kota Sidoarjo yang sekarang lebih dikenal sebagai Kupang Lontong Cak Slamet.

Tahu Campur Sidoarjo (travellingyuk.com)
Tahu Campur Sidoarjo (travellingyuk.com)

Nostalgia Kuliner Berkuah Kaldu
Kota yang dalam satu dasawarsa terakhir terus menggeliat dan terus berusaha keluar dari kuatnya tekanan "traumatis" semburan lumpur lapindo yang sempat memporakporandakan ekonomi regional tidak hanya Sidoarjo sendiri, tapi juga Jawa Timur ini sebenarnya mempunyai beberapa destinasi unik, menarik dan otentik yang bersifat endemik, khususnya di ranah kuliner dengan bahan dasar petis.

Tidak heran jika kemudian banyak yang mengenal Sidoarjo sebagai kota destinasi kuliner berbahan dasar petis paling enak yang selalu ngangeni, termasuk saya!

Memang ada kemiripan dan keidentikan antara kuliner khas Sidoarjo dengan Kota-kota disekitarnya di kawasan strategis Gerbangkertosusila (akronim dari Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya– Sidoarjo–Lamongan), terutama dengan Kota Komuter-nya Surabaya. Baik nama, cara penyajian apalagi citarasa dasar kulinernya yang identik dengan rasa asin dan pedas, baik kuliner yang berkuah kaldu maupun yang keringan tanpa kuah.

Tapi tetap saja, karena kulineran tidak melulu berbicara citarasa tapi juga selera, suasana dan mungkin juga harga, apalagi ada embel-embel nostalgia seperti misi saya, rasanya Sidoarjo tetap menjadi pilihan terbaik! Apalagi dengan fokus untuk staycation dengan label nostalgia kuliner berkuah kaldu (plus petis!) Hmmmm dijamin klimaks puasnya Cak!

foursquare-com-5e733649097f360ec0656a52.jpg
foursquare-com-5e733649097f360ec0656a52.jpg

Uniknya, destinasi kulineran di Sidoarjo ini beberapa diantaranya merupakan legend di jenisnya yang bisa juga disebut sebagai  pelopor atau kalau meminjam istilah orang Sidoarjo, mereka itu sing mbabat alas atau orang pertama yang merintis usaha kuliner tersebut.

Rata-rata sekarang dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi kedua atau ketiga dan yang tidak kalah pentingnya, rata-rata destinasi kulineran legend ini selain harganya relatif merakyat, suasana yang dihadirkan juga hommy dan sederhana banget! 

Inilah salah satu faktor paling ngangeni dari kulineran di Sodoarjo! 

Kuliner "Berkuah Kaldu" Khas Sidoarjo
Salah satu identitas kuliner asli Sidoarjo adalah bumbu bernama petis pada beberapa kuliner, seperti lontong kupang, lontong cecek, lontong balap, tahu campur dan rujak cingur.

Hanya saja, untuk 3 (tiga) jenis kuliner terakhir memang bukan asli kuliner dari Sidoarjo, tapi karena petis yang dipakai merupakan petis khas Sidoarjo yang mempunyai cirikhas pada citarasanya yang istimewa, maka citarasa yang dibangun pada 3 (tiga) kuliner tersebut juga relatif berbeda dari aslinya. Semuanya jadi lebih sedap! 

Berikut ragam kuliner berkuah kaldu yang wajib diburu jika ingin bernostalgia "andok" atau makan ditempat di Kota "Udang" Sidoarjo!

84ee5883-9d86-4356-b67c-02188117aa9d-5e733462ea4d964b2d1b5632.jpeg
84ee5883-9d86-4356-b67c-02188117aa9d-5e733462ea4d964b2d1b5632.jpeg

Lontong Kupang + Lontong Balap dan Sate Kerang
Menu kuliner lontong kupang dan lontong balap keduanya memang berbeda, tapi keduanya sama-sama mempunyai bumbu dasar khas Sidoarjo, yaitu petis. Makanya, meskipun tidak semuanya, tapi banyak juga warung, kedai atau juga gerobak pedagang yang banyak bertebaran di Sidoarjo menjual kedua jenis kuliner ini secara bersama-sama.

Lontong kupang, merupakan jenis kuliner yang berisi lontong dan olahan kupang (corbulla faba) sejenis biota laut keluarga kerang-kerangaan kecil seukuran biji kedelai yang dimasak dengan kuah berbumbu khas dan disajikan dengan petis bercitarasa juara khas Sidoarjo dan juga ditemani sate kerang.

Warung lontong kupang langganan saya ketika tinggal di Sidoarjo 20 tahun lalu sampai sekarang masih ada dan terkenal dengan nama lontong kupang Cak Slamet di dekat pasar Suko. Selain karena dekat rumah, warung lontong kupang legendaris yang telah hadir sejak tahun 70-an itu memang menghadirkan citarasa yang luar biasa sedapnya!

Uniknya, warung/kedai lontong kupang hanya menyediakan minuman es degan atau es kelapa muda saja, tidak yang lainny! Selain sudah menjadi pasangan serasi yang konon bisa saling menguatkan citarasa, tingginya kandungan protein pada kupang bisa menyebabkan keracunan ringan/alergi pada penikmat lontong kupang yang memang punya riwayat tidak tahan/alergi dengan asupan protein tinggi dan es kelapa inilah penawar alerginya! Mau coba?

lontong-cecek-20160819-135953-5e73348aea4d964f264a5693.jpg
lontong-cecek-20160819-135953-5e73348aea4d964f264a5693.jpg

Lontong Cecek
Kuliner lontong cecek, (melafalkannya kata cecek-nya seperti melafalkan kata peyek, karena kalau dilafalkan layaknya kata pecel maka kata cecek dalam pemahaman masyarakat Sidoarjo artinya binatang cecak) merupakan olahan kuliner berbahan kulit sapi yang dalam penyajiannya sebagaimana kuliner khas asli Sidoarjo lainnya, ditambahkan petis spesial khas Sidoarjo yang bercitarasa juara.

Setelah petis dituangkan dalam piring, berikut sambal pedas sesuai selera, selanjutnya ditambahkan potongan-potongan lontong dan terakhir cecek atau kulit sapi yang telah dimasak dalam kuah santan dan bumbu-bumbu bercitarasa gurih yang sedap ditambahkan bersama kuahnya ke dalam piring. 

Uniknya, sebagian besar penjual lontong cecek ini bersifat mobile alias berpindah-pindah dengan memakai gerobak, bukan penjaja yang manggon atau membuka warung menetap. Langganan saya waktu masih tinggal di Sdoarjo adalah pedagang-pedagang yang menjajakan lontong cecek di lingkungan Alun-alun Sidoarjo atau di sekitar GOR Sidoarjo. 

Lontong Kikil Pak Madekan (travelingyuk.com)
Lontong Kikil Pak Madekan (travelingyuk.com)

Lontong Kikil
Kuliner Lontong Kikil termasuk salah satu kuliner legendaris dari Sidoarjo, meskipun dalam racikannya tidak menggunakan petis yang menjadi ciri utama masakan asli khas Sidoarjo. 

Tidak heran jika kuliner berkuah kaldu dari bahan kulit kaki sapi berikut urat-uratnya dengan aroma khas yang menggugah selera ini banyak tertebaran di penjuru Kota "Udang" Sidoarjo dengan variasi citarasanya masing-masing, uniknya meskipun tangan dan racikannya berbeda-beda, tetap saja semuanya tidak bisa meninggalkan  citarasa kuliner khas Jawa Timuran yang asin dan pedas!

Untuk lontong kikil ini, dulu saya lebih sering andok  alias makan di tempat di warung-warung yang bertebaran secara bergiliran, karena semua enak dan mempunyai kelebihan masing-masing.

Hanya saja kalau ingin merasakan yang telah legend, duo warung Lontong Kikil di daerah Sepanjang Kec. Taman (sekitar 15 km dari pusat Kota Sidoarjo) menjadi pilihan saya, yaitu Lontong Kikil Pak Madekan  dan Lontong Kikil Pak Said yang masing-masing telah menjual lontong kikil sejak era tahun 60-an dan 70-an. Mau?

Rawon Khas Sidoarjo (travelingyuk.com)
Rawon Khas Sidoarjo (travelingyuk.com)

Rawon Sidoarjo
Kuliner rawon dengan tampilan khas berupa nasi berkuah "keluwak" berwarna kehitaman dengan toping potongan empal sapi, taburan kecambah, bawang goreng dan sangat nikmat jika disantap dengan kerupuk udang, dikenal luas sebagai salah satu kuliner khas dari Jawa Timur yang mempunyai banyak penggemar.

Sebagai Kota satelir tedekat Surabaya, masyarakat Kota "Udang" Sidoarjo juga mempunyai "tradisi kuliner" rawon yang legendaris. Sebagai bukti, rawon biasa menjadi menu wajib dalam acara-acara keluarga dan juga komunitas di Sidoarjo. Selain itu, kapanpun dan dimanapun sangat mudah menemukan warung/rumah makan yang menyediakan menu rawon di semua penjuru kota Sidoarjo dengan citarasa yang dijamin aduhai!

Hanya saja, kalau ingin merasakan rawon legendarisnya Sidoarjo, bisa singgah ke Rawon Gajah Mada di Jalan Gajah Mada atau Rawon Mojopahit yang  resep sedapnya telah eksis sejak tahun 40-an. Yuk dicoba!

Lain-lain
 lainnya yang wajib masuk daftar "perburuan" nostalgia selama di di Kota Udang, seperti  Tahu Campur. Kuliner berbumbu petis yang aslinya dari Lamongan ini di Sidoarjo mempuyai citarasa lebih kuat, karena jenis bumbu petis yang dipakai khas Sidoarjo. Setelah itu ada juga Sop Buntut Langgeng yang legendaris.

Sedangkan untuk kuliner tidak berkuah, sepertinya tetap wajib memasukkan Rujak Cingur dan Bebek Goreng khas Jawa Timur dalam daftar buruan, Setuju!?


Nginepnya di Cordela Inn Sidoarjo!
Daftar kuliner berkuah kaldu tempat "andok" selama di Sidoarjo sudah lengkap, terus rekomendasi hotel tempat nginep Yok Opo Rek? 

Kalau di Surabaya dan Sidoarjo sebenarnya saya ada keluarga, tapi daripada ngerepotin keluarga dengan banyaknya rombongan, mendingan nginep di Cordela Inn Sidoarjo saja!

Bagian dari jaringan Omega Hotel Management ini, selain lokasinya strategis banget di Kawasan Pagerwojo di jantung kota yang aman dan nyaman, dengan layanan fancy-nya Cordela Inn Sidoarjo tetap menawarkan rate harga yang ramah di kantong kita-kita penikmat staycation dan kuliner berkuah kaldu! Mau ikut?

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

KOMBATAN
KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun