Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menikmati "Tradisi Unik" Peluncuran Tim and Jersey Barito Putera di Majelis Taklim Guru Zuhdi

22 Februari 2020   09:21 Diperbarui: 22 Februari 2020   17:34 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Launching Tim & Jersey ala Barito Putera (IG BaritoPuteraOfficial)

"Suku Banjar merupakan salah satu suku di Indonesia yang identitas kesukuannya bertumpang tindih dengan identitas keagamaan, "Agama ya suku, suku ya agama". (Judith Nagata/Antropolog)

Fakta dari ungkapan antropolog Judith Nagata diatas, sampai saat ini masih tetap aktual dan bisa kita lihat dengan jelas dari berbagai pernak-pernik tradisi dan budaya khas masyarakat Banjar yang umum disambat atau disebut sebagai Urang Banjar yang begitu kental dengan nuansa ke-Islaman. 

Jejak-jejak kedekatan diantara keduanya telah menjadi ciri khas yang tidak bisa dipisah satu sama lain yang bisa dirumuskan dalam sebuah frasa, Banjar itu Islam, Islam itu Banjar yang secara riil bisa kita temukan "wajahnya" dalam berbagai aspek budaya suku Banjar.

Baca Juga :  Meneladani Sosok Haji Leman, Putra Dayak Pendiri Barito Putera

Salah satu bukti aktual, fresh from the oven, terkait kedekatan Islam, berikut pernak-perniknya dengan Urang Banjar adalah "hajatan" launching Tim dan jersey dari Barito Putera, satu-satunya klub sepakbola profesional dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas milik "keluarga" HASNUR Grup yang masih eksis  sejak didirikan di era kompetisi Galatama sekitar 32 tahun silam oleh Haji Leman, putera Dayak Bakumpai tulen yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses di banua yang saat itu tengah terbaring lemah menunggu jadwal operasi di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Launching Bertajuk Syukuran (galamedianews.com)
Launching Bertajuk Syukuran (galamedianews.com)

Launching di Majelis Taklim

Unik, inspiratif dan berbeda! Itulah mungkin narasi yang paling mewakili "tradisi unik" PS. Barito Putera, Banjarmasin saat meluncurkan tim dan jersey yang akan dipakai dalam mengarungi kompetisi sepakbola kasta tertingi di Indonesia 2020, pada Kamis (20/2/2020) malam. 

Pada "hajatan" dengan tajuk resmi "Syukuran Perkenalan Tim dan Jersey PS. Barito Putera 2020" yang juga dihadiri oleh Paman Birin, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Gusti Rusdi Efendi yang didaulat sebagai ketua Umum Barito Putera Seumur Hidup dan juga  Hasnuryadi Sulaiman, anggota Exco PSSI yang juga putera dari pendiri sekaligus pemilik PS. Barito Putera, Haji Leman itu, acara tidak dilaksanakan di stadion atau markas tim sepakbola profesional seperti umumnya, tapi di Majelis Taklim yang diasuh oleh ulama kharismatik Banjarmasin, KH Ahmad Zuhdianoor atau lebih sering disebut sebagai Guru Zuhdi di Jalan Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara atau di sekitar Masjid tua bersejarah di Banjarmasin, Masjid Jami Sungai Jingah.

Baca Juga :  (Masjidklopedi) Cerita Masjid Tua Tanpa Nama di Sungai Jingah                        

Inilah bukti kedekatan Islam dengan urang Banjar yang dinarasikan oleh antropolog Judith Nagata diatas sebagai, agama ya suku, suku ya agama atau  mungkin bisa juga diterjemahkan sebagai frasa Banjar itu Islam, Islam itu Banjar, hanya saja untuk fakta ini frasa-nya menjadi bartman itu jamaah, jamaah itu bartman. 

Ribuan Jamaah/Bartman (indosport.com)
Ribuan Jamaah/Bartman (indosport.com)

Dengan atribut baju koko, surban dan peci putih, ribuan Bartman  alias Barito Putera Mania dan juga sayap-sayap suporter pendukung Barito Putera lainnya yang hadir malam itu, semuanya menyatu dalam lautan dzikir dan doa, plus sajian yang ditunggu-tunggu jamaah pengajian malam jumat di majelis Taklim yaitu tausiyah agama yang dipimpin langsung oleh Guru Zuhdi yang memang didapuk sebagai tokoh spiritual dari tim Barito Putera tersebut.

Tradisi Tapung Tawar 

Pada rangkaian acara sederhana tapi penuh khidmat ini, satu lagi tradisi masyarakat Banjar yang berkar dari budaya masyarakat Melayu yang tidak pernah absen dalam "ritual peresmian" adalah tradisi Tapung Tawar, yaitu semacam upacara permohonan keselamatan dan kesuksesan bagi squad Barito Putera yang akan berlaga di Liga 1 2020.

Pada ritual tapung tawar ini, tidak hanya pemain dan pelatih saja tapi semua elemen Barito Putera, secara bergiliran mendapatkan "percikan" tapung tawar dari Gusti Rusdi Effendi, tokoh pers banua yang juga sesepuh Barito Putera. 

Bagi para punggawa asing Barito Putera yang baru pertama kali mengikuti ritual ini, seperti bek Asal Brasil Cassio de Yesus, dilanjutkan duo Serbia, Danilo Sekulic dan Alexander Rakic, serta Islame Pinto tampak sedikit kebingungan meskipun tetap berusaha tersenyum.

Upacara Tapung Tawar (IG BaritoPuteraOfficial)
Upacara Tapung Tawar (IG BaritoPuteraOfficial)

Setelah acara Tapung Tawar, acara dilanjutkan dengan penyerahan desain baru bus yang nantinya menjadi tunggangan squad Barito Putera saat melakoni laga tandang dan langsung dilanjut dengan acara puncak, yaitu perkenalan jersey atau kostum Barito Putera yang malam diperagakan antara lain oleh Ok John, Bagas Kaffa, Delvin Rumbiho, dan Adhitya Harlan.

Secara umum, tidak ada perubahan dan perbedaan signifikan pada Jersey Barito Putera musim ini dengan jersey yang dipakai pada musim sebelumnya atau musim lalu, terutama dari segi warna. 

Warna kuning, warna bertuah yang menjadi kebanggaan Laskar Antasari tetap dipertahankan sebagai jersey kandang, kemudian warna hitam untuk laga tandang dan yang terakhir jersey warna merah marun sebagai opsi ketiga.

Guru Zuhdi Pemilik Nomor 10 di Barito Putera (apahabar.com)
Guru Zuhdi Pemilik Nomor 10 di Barito Putera (apahabar.com)

Kalaupun ada perbedaan, sepertinya hanya posisi nama pemain yang sekarang posisinya berada dibawah nomor punggung. Sementara diatas nomor punggung ada nama Barito Putera yang diapit oleh siluet kecil founding father, pendiri dan pemilik Barito Putera, Haji Leman dan isteri yang menurut Hasnuryadi memang didedikasikan sebagai persembahan wujud cinta dan kasih sayang abadi dari mendiang Ayah dan Ibunya, Haji Leman dan Hajjah Nurhayati, juga untuk keabadian eksistensi Barito Putera.

Uniknya lagi, jika nomor punggung 10 di dalam squad tim sepakbola profesional umumnya selalu identik dengan nomor keramat yang hanya dipakai oleh  bintang lapangan atau bintang dari tim tersebut, maka tim Barito Putera musim 2020 ini merupakan sebuah anomali! Bagaimana tidak? Jika pada musim sebelumnya, nomor keramat tersebut menjadi nomor kebanggaan sang bomber Rafael Silva, maka musim ini nomor keramat tersebut dipersembahkan manajemen Barito Putera kepada Guru Zuhdi, penasihat spiritual Barito Putera. Keren kan!? 

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua, Kalimantan Selatan
Kompasianer Banua, Kalimantan Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun