Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Negeri Bedil" Cipacing, Etalase Kreativitas Kelas Dunia di Sudut Kota Tahu Sumedang

29 Januari 2020   07:51 Diperbarui: 9 Desember 2020   09:25 4572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quality Control pada Senapan Produksi Cipacing (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Tapi tahukah anda, kalau Sumedang ternyata tidak hanya mempunyai tahu!?  

Perjalanan panjang Sumedang sebagai kabupaten tertua di Jawa Barat, menjadikan kawasan Puseur Budaya Sunda ini kaya dengan beragam destinasi wisata, berbasis sosial, seni dan budaya, termasuk didalamnya icon dari wisata (budaya) kulinernya yang telah kesohor, tahu sumedang. 

Tidak hanya itu, Sumedang juga mempunyai beragam destinasi wisata alam, sejarah, sport tourism, agrowisata dan yang paling unik dan spesial adalah keberadaan destinasi wisata kreatif  di pusat kerajinan Desa Cipacing, Jatinangor yang sejak tahun 60-an telah dikenal dunia dengan julukannya yang nyentrik, "negeri bedil!"

Industri senapan angin Cipacing (Antara/Arief Priyono)
Industri senapan angin Cipacing (Antara/Arief Priyono)
Kronika "Negeri Bedil " Cipacing  

Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor telah lama dikenal masyarakat sebagai daerah penghasil kerajinan senapan angin alias bedil yang bekualitas, khususnya para penikmat aktifitas menembak, berburu atau sekedar untuk menjaga lahan pertanian atau kebunnya dari hama pengganggu.

Dari fakta inilah julukan "negeri bedil" akhirnya tersemat pada desa yang posisinya benar-benar di ujung teritorial Sumedang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung. 

Menurut sejarahnya, keberadaan industri senapan angin di Cipacing tidak bisa dipisahkan dari para pendahulunya di Desa Cikeruh yang sejak jaman pendudukan Belanda tahun 1800-an telah dipercaya oleh para pemilik kebun untuk memperbaiki senapan-senapan mereka.

Kisah dimulai ketika seorang keturunan Menak Sumedang atau bangsawan Sumedang, Raden Soemadimadja yang berkelana dan akhirnya menetap di Cikeruh membuka bengkel besi dan suatu saat diminta memperbaiki senapan milik juragan kebun yang rusak.

Raden Soemadimadja sebenarnya awam soal senapan, tapi posisinya yang tidak memungkinkan untuk menolak permintaan juragan kebun mendorongnya untuk mempelajari seluk beluk senapan secara otodidak dan hebatnya, Raden Soemadimadja akhirnya bisa memperbaiki senapan milik juragan kebun tersebut.

Suasana Bengkel Senapan Cipacing (sumedang.online)
Suasana Bengkel Senapan Cipacing (sumedang.online)

Sejak saat itulah, nama Raden Soemadimadja mulai dikenal para juragan kebun di Jatinangor sebagai ahli memperbaiki senapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun