Penyalahgunaan dana desa untuk kepentingan pribadi, dengan keyakinan bahwa ia tidak akan terkena hukuman karena tidak ada yang tahu. Pemikiran ini adalah sebuah kekeliruan fatal dalam kerangka Karma Phala. Konsekuensi dari tindakan ini berdasarkan ajaran Hindu, yaitu:
1. Dampak Psikologis dan Spiritual (Manacika Karma Phala)
Meskipun Made mungkin merasa aman karena tindakannya tidak diketahui orang lain, benih karma buruk telah ditanam dalam kesadarannya. Tindakan korupsi didorong oleh keserakahan (lobha) dan keinginan egois (kama). Ini akan menciptakan kegelisahan, rasa bersalah yang tersembunyi, dan ketidaknyamanan batin. Dalam jangka panjang, pikiran-pikiran negatif ini akan mengikis kedamaian batinnya dan menciptakan siklus pikiran yang tidak sehat.
2. Konsekuensi dalam Kehidupan Saat Ini (Dristha Karma Phala)
Keyakinan bahwa "tidak ada yang tahu" adalah sebuah ilusi. Dalam ajaran Hindu, Tuhan (dalam berbagai manifestasinya) adalah saksi dari setiap perbuatan. Alam semesta sendiri memiliki mekanisme untuk menyeimbangkan kembali setiap ketidakadilan. Konsekuensi dari perbuatan Made bisa muncul dalam berbagai bentuk seperti hilangnya kepercayaan dan reputasi, masalah hukum yang dialami, mengganggu kesejahteraan, dan rusaknya hubungan sosial.
3. Konsekuensi di Kehidupan Mendatang (Adristha Karma Phala)
Ini adalah aspek paling penting dari Karma Phala yang seringkali terabaikan oleh mereka yang hanya melihat dampak jangka pendek. Tindakan korupsi yang dilakukan Made akan menghasilkan benih-benih karma buruk yang akan berbuah di kehidupan mendatang.
*Kelahiran Kembali dalam Kondisi yang Kurang Menguntungkan: Ajaran Hindu menyatakan bahwa seseorang yang melakukan perbuatan tidak bermoral, terutama yang merugikan banyak orang, cenderung akan terlahir kembali dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Ini bisa berarti terlahir dalam kemiskinan, kekurangan, atau bahkan sebagai makhluk yang lebih rendah, tergantung pada tingkat keseriusan karmanya. Tujuannya bukan untuk menghukum, tetapi untuk memberikan kesempatan bagi jiwa untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan menyeimbangkan kembali karmanya.
*Menderita Kekurangan Akibat Kerugian yang Ditimbulkan: Dana desa seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan. Dengan menyalahgunakan dana tersebut, Made telah menyebabkan kerugian langsung kepada banyak orang. Karma Phala akan memastikan bahwa Made, di masa depan, akan mengalami kekurangan atau penderitaan yang sebanding dengan kerugian yang ia timbulkan kepada orang lain.
*Kesulitan dalam Pencapaian Spiritual: Tujuan utama kehidupan menurut ajaran Hindu adalah Moksha, pembebasan dari siklus samsara dan penyatuan dengan Brahman. Tindakan karma buruk seperti korupsi akan semakin mengikat jiwa Made pada siklus kelahiran dan kematian, membuatnya semakin jauh dari tujuan spiritual tertinggi.
Jadi, meskipun Made percaya tidak ada yang tahu, hukum Karma Phala bekerja secara imparsial dan universal. Tidak ada tindakan yang luput dari catatan alam semesta. Konsekuensi bisa berwujud langsung di kehidupan ini, atau menunggu untuk berbuah di kehidupan yang akan datang.