Beberapa bulan yang lalu, saya mencurahkan perasaan saya dalam tulisan yang berjudul Belajar Lagi Karena Hidup Tak Pernah Benar-Benar Cukup, yang muat dalam beberapa koran online, hal itu saya lakukan bukan untuk mengumumkan tekad apalagi untuk mendaptkan tepuk tangan, tetapi merupakan sebuah refleksi pribadi sekaligus dorongan motivasi dan menyemangi diri dalam rangka memantapkan hati melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata Tiga di tengah kegalauan hati yang muncul. Tantangan yang saya hadapi tidak hanya terkait dengan tujuan dan kebermanfaatan ilmu yang akan saya peroleh, tetapi juga dengan kesiapan finansial, mengingat biaya kuliah S3 yang tidak sedikit. Apalagi diusia saya yang telah menginjak 43 tahun, perasaan ini semakin berat.
Meskipun demikian, tekad saya untuk melanjutkan studi tetap bulat, kini, setelah dua kali pertemuan kuliah, saya semakin menyadari pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kewajiban akademik yang saya jalani. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), saya harus mampu membagi waktu antara menjalankan tugas-tugas kantor dan kewajiban kuliah. Hal ini semakin terasa menantang, meskipun jarak kampus relatif dekat, tetapi kehadiran di kampus memerlukan pengorbanan waktu yang cukup, terutama bila kuliah dilakukan secara tatap muka. Kendati demikian, saya merasa lebih mudah ketika kuliah dilakukan secara daring, karena tidak meningalkan ruang kantor dan meja saya.
Tantangan terbesar lainnya adalah beban tugas yang diberikan oleh setiap dosen, baik tugas kelompok maupun mandiri. Tanggung jawab terhadap tugas-tugas tersebut menjadi beban tambahan yang harus saya selesaikan dengan baik. Dalam perjalanan ini, saya tidak hanya menyiapkan mental, tetapi juga berusaha memahami bahwa menjadi mahasiswa S3 memerlukan ketangguhan, kesabaran, dan kerja keras yang luar biasa. Saya mulai memaknai setiap pengalaman ini sebagai bagian dari proses belajar dan pertumbuhan di usia yang sudah tua.
Saya hanya meyakini bahwa saya tidak sendiri dalam perjalanan ini, setiap mahasiswa memiliki tantangan serupa. Salah satu prinsip yang selalu saya pegang adalah bahwa jika orang lain mampu melaluinya, maka saya pun pasti bisa. Dengan tekad yang kuat, saya berharap dapat menuntaskan segala kewajiban, baik di dunia akademik maupun dalam tugas saya sebagai ASN, dengan sebaik-baiknya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI