Mohon tunggu...
Christian Novendy Agave
Christian Novendy Agave Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka Rempah

Menelaah Sejarah, Budaya, dan Sosial Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sub Budaya Batak Simalungun

26 Mei 2020   15:35 Diperbarui: 13 September 2023   17:57 4506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakaian adat Batak Simalungun sumber gambar: www.sejarah-negara.com

Partonun Hiou. Hiou ialah sebutan untuk kain tenun khas Simalungun. Dahulu digunakan sebagai penghangat tubuh dan dalam berbagai ritus kehidupan seperti kelahiran, pernikahan hingga kematian.

Permainan Tradisional Simalungun

Galapang adalah permainan lomba balapan dan adu cepat antara satu dengan yang lain. Alat balapan dibuat dari bambu sebagai setir tempat roda serta potongan kayu sebagai rodanya. Seumpama sedang mengemudikan mobil, demikianlah pemainnya berusaha menjadi yang tercepat dan menjadi pemenang.

Tari Tradisional Simalungun

Tortor Sombah Simalungun (Sumber: medialintassumatera.net)
Tortor Sombah Simalungun (Sumber: medialintassumatera.net)

Tortor Sombah 120. Kata "Tor-tor" berasal dari suara entakan kaki penarinya dengan iringan gonrang yang juga berirama mengentak. Ada tiga bagian dalam tor-tor yaitu gerakan yang melambangkan rasa takut dan taat kepada Tuhan, rasa hormat kepada orang-orang hidup yang dihormati dan kepada khalayak ramai.

Tortor Sombah merupakan tarian Simalungun yang berfungsi untuk menyambut Raja dan para tamu kehormatan. Tortor Sombah 120 adalah gerakan satu penari pada bagian depan dengan menghadap ke langit sebagai simbol dari penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Prosesi Pernikahan Simalungun

Suasana Pernikahan Adat Batak Simalungun (Sumber: https://www.matakepri.com/)
Suasana Pernikahan Adat Batak Simalungun (Sumber: https://www.matakepri.com/)

Tobus Huning. Salah satu tahapan adat dalam proses pernikahan Simalungun ialah marpadan dan Pajabu Parsahapan. Pada saat itulah dilakukan prosesi Tobus Huning, yaitu waktu khusus bagi calon mempelai perempuan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada orangtua terutama ibu (inang) atas segala pengajaran, merawat dan membesarkan, menyekolahkan hingga dewasa dan sampai kepada menetapkan pendamping hidup.

Sambil berkata-kata secara langsung ataupun dipandu oleh "tatang atur", calon mempelai perempuan perlahan mengusap-usap bagian leher ibunya dengan kunyit. Prosesi Tobus Huning diikuti dengan rasa haru, tangisan syukur dan kesedihan karena akan berpisah dengan orangtua.

Seni Bela Diri Simalungun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun