Mohon tunggu...
KA Widiantara
KA Widiantara Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi dan Akademisi Komunikasi-Media

Praktisi dan Akademisi Komunikasi-Media

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyepi, Internet dan Bali

24 April 2021   00:00 Diperbarui: 24 April 2021   00:53 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Simarmata (2014:34) menyatakan media baru dapat memberi kontribusi yang besar bagi demokrasi. Kontribusi tersebut berupa terbentuknya ruang publik yang universal, bisa diakses oleh siapa saja, sehingga masyarakat tidak mengalami hambatan untuk menyuarakan aspirasinya.

Hal-hal menyangkut keagamaan belakangan ini juga menjadi topik berita media online yang mengundang perhatian khalayak luas dan juga diperbincangkan di media sosial. Misalnya berita terkait imbauan atau harapan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) bersama Majelis-Majelis 

Agama dan Keagamaan Provinsi Bali mengenai provider penyedia jasa seluler yang diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) mulai hari Sabtu, 17 Maret 2018 pada  pukul 06.00 Wita  hingga Minggu, 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita.

Berita tentang rencana mematikan akses internet di Bali saat Nyepi bermula dari Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali mengeluarkan seruan bersama tertanggal 15 Pebruari 2018 tentang penyelenggaraan Hari Raya Suci Nyepi pada 17 Maret 2018.

Dalam sejumlah pemberitaan di media online disebutkan ada beberapa hal atau poin yang mendasari pemikiran PHDI Bali mengusulkan dan mengimbau para provider mematikan akses internet saat Nyepi di Bali. Salah satu yang terpenting adalah untuk menjaga kekhusyukan umat Hindu dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian. 

Menurut Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, latar belakang usulan terkait internet off  saat Nyepi ini, berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun, cukup banyak berita bohong (hoax) 

Beredar di media sosial (medsos) saat Nyepi. Yang jadi masalah adalah berat sekali melakukan klarifikasi. Maka supaya tidak terjadi penyalahgunaan medsos saat Nyepi, maka diimbau agar internet dimatikan. 

Sejak seruan tersebut resmi diumumkan ke publik, topik mengenai upaya mematikan akses internet di Bali saat Nyepi menjadi isu seksi bagi media massa baik media cetak, media elektronik dan media online. 

Namun pemberitaan yang lebih masif terjadi di ranah media online. Sejumlah media online seakan akan berlomba-lomba menggali berbagai aspek terkait hal tersebut untuk menyajikannya dalam bentuk berita bernada pro kontrak kepada publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun